Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Topan Fungwong Mengamuk di Filipina, Jutaan Orang Dievakuasi
Advertisement . Scroll to see content

Menteri PUPR Sebut Indonesia Butuh 50 Bendungan Baru Setiap 5 Tahun, Ini Alasannya

Sabtu, 09 Desember 2023 - 12:41:00 WIB
Menteri PUPR Sebut Indonesia Butuh 50 Bendungan Baru Setiap 5 Tahun, Ini Alasannya
Bendungan Kuwil Kawangkoan yang dibangun untuk mengatasi banjir di Kota Manado. (Foto: dok Kementerian PUPR)
Advertisement . Scroll to see content

TANGERANG, iNews.id – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan Indonesia membutuhkan 50 bendungan baru setiap 5 tahun. Hal itu, untuk mengatasi banjir dan kekeringan seiring  cuaca ekstrem dan perubahan iklim

Pernyataan itu, disampaikan Basuki dalam Seminar Nasional Bendungan Besar 2023 di Kampus Universitas Pelita Harapan (UPH), Tangerang, Jumat (8/12/2023). Seminar itu, diselenggarakan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air bersama Komite Nasional untuk Bendungan Besar (KNI-BB).

Menurut Basuki, dalam 10 tahun terakhir, pemerintah telah membangun 61 bendungan. Namun ke depan, bendungan baru begitu juga embung perlu ditambah karena menjadi satu-satunya pilihan untuk mengatasi banjir dan kekeringan. 

"Saya harap ke depan pembangunan bendungan bisa terus dilanjutkan dengan membangun 50 bendungan baru setiap 50 tahun," kata Basuki. 

Dia menjelaskan, Indonesia membutuhkan banyak bendungan dan embung sebagai tempat penampungan air untuk menghadapi cuaca ekstrem dan perubahan iklim yang ancamannya kian nyata. 

"Tidak ada pilihan lain untuk mengatasi banjir dan kekeringan, kecuali dengan menambah bendungan dan embung lebih banyak lagi," ujar Basuki. 

Tak hanya itu, lanjutnya, teknologi bendungan pun harus diperbarui dari waktu ke waktu dengan berbagai inovasi agar tidak tertinggal dan memenuhi kebutuhan untuk mengatasi banjir dan kekeringan. 

"Kita harus terus menjaga intellectual exercise kita dalam membangun dan mengelola bendungan. Jika selama ini kita membangun bendungan dengan tipe yang sama, rockfill dam, maka ke depan kita perlu inovasi agar teknologi bendungan kita bisa lebih baik dan maju," ungkap Basuki.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Airlangga Mardjono, selaku Ketua Umum KNI-BB mengatakan Seminar Nasional Bendungan Besar 2023 mengangkat tema “Keamanan Bendungan dalam Menghadapi Beban Ekstrim dan Perubahan Iklim”.

"Topik ini sangat relevan mengingat perubahan iklim, fenomena cuaca ekstrim dan aspek kebencanaan lainnya telah menjadi tantangan global bagi pembangunan dan pengelolaan infrastruktur di dunia," kata Airlangga Mardjono. 

Terdapat lima isu utama yang diangkat pada Seminar ini, yaitu bendungan dan adaptasi terhadap perubahan iklim, tantangan pembangunan bendungan dan tanggul di masa depan, keamanan bendungan dan tanggul dalam menghadapi cuaca ekstrim, keamanan bendungan terhadap gempa, serta meningkatkan peran bendungan beserta waduknya dalam mendukung energi baru dan energi terbarukan. 

"Kami mengajak semua pemangku kepentingan dari pemerintah, akademisi, industri, organisasi dan masyarakat luas untuk bersama-sama bertukar pikiran dan berkolaborasi dalam seminar ini," ujar Airlangga.

Pada hari pertama tanggal 8 Desember 2023 diselenggarakan workshop dengan tema “Dam Risk Management” dan sharing session yang menghadirkan pembicara dari PT PLN, JICA, World Bank, serta melibatkan Young Engineering Forum INACOLD.

Workshop ini dihadiri oleh 100 peserta dari berbagai kalangan. Selain workshop, secara paralel telah dilaksanakan field trip ke Bendungan Karian yang diikuti oleh 90 peserta.

Sebanyak 70 makalah yang masuk dalam seminar ini dan akan dipresentasikan pada 9 Desember 2023 dalam dua sesi yang dibagi dalam empat ruang paralel. Pada hari kedua ini juga digelar  Rapat Anggota Tahunan (RAT) KNI-BB 2023. 

"Semoga hasil dari seminar ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan teknik bendungan dalam mendukung pembangunan dan pengelolaan bendungan yang lebih efisien," tutur Airlangga. 

Turut hadir Executive Director Yayasan Pendidikan Pelita Harapan Stephanie Riady, para Senior Kementerian PUPR, para Pejabat Tinggi Madya dan Pratama di Lingkungan Kementerian PUPR, Pengurus Harian Komite Eksekutif KNI-BB, para ahli sumber daya air, para ahli bendungan, para engineer bendungan, serta para civitas akademisi. 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut