Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Raja Yordania Ajak Indonesia Investasi di Proyek Gas hingga Tol Senilai Rp21 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Menteri PUPR Ungkap Penyebab Pembengkakan Biaya pada Proyek Infrastruktur

Kamis, 20 Juni 2024 - 22:01:00 WIB
Menteri PUPR Ungkap Penyebab Pembengkakan Biaya pada Proyek Infrastruktur
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan masalah lahan yang menjadi penyebab utama pembengkakan biaya pada proyek infrastruktur. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan masalah lahan yang menjadi penyebab utama pembengkakan biaya pada proyek infrastruktur. Adapun, dalam sebuah proyek pembangunan infrastruktur perlu dilakukan Survey Investigation Design (SID). 

Setelah survei tersebut rampung dikerjakan, maka proyek tersebut akan masuk ke tahapan konstruksi. 

Akan tetapi, menurutnya SID atau analisis terhadap lahan yang akan dibangun sebuah proyek tidak mendetail dan kurang teliti. Misalnya, kontur tanah, legalitas lahan, dan lainnya baru terungkap setelah proyek dikerjakan. Alhasil diperlukan biaya tambahan untuk tetap mengerjakan proyek tersebut.

"Mengetahui kondisi tanah baru kemudian di desain, itu yang biasanya tanah didalamnya tidak terlihat dengan jelas, jadi harus detail, kadang kurang detail, sehingga banyak cost overrun (pembengkakan biaya)," ucap Basuki usai menghadiri acara ulang tahun Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) di Jakarta, Kamis (20/6/2024).

"Cost overrun itu awalnya dari SID yang kurang akurat, kalau kapasitas engineering kita, itu saya kita bagus, mulai dari pendidikan, cuma nanti praktik di lapangan harus integritas," katanya.

Basuki menyebut, dalam mengantisipasi pembengkakan biaya proyek maka peran dari konsultan dan pengawas proyek sangat dibutuhkan. Hal ini agar keuntungan pelaku usaha konstruksi yang dikontrak pemerintah tidak terkikis pembengkakan biaya.

"Saya hanya punya instrumen APBN, tapi APBN itu kalau tidak dikerjakan oleh penyedia jasa yang baik, ya tidak akan jadi bisa apa-apa," ucapnya.

"Saya sampaikan tadi pengalaman di lapangan, kita akan menuju ke kualitas pekerjaan, itu pasti biasanya ada di konsultan, sejak desain, survei dan lainnya," tuturnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut