Menteri Rini Sempat Tak Merespons Tuntutan Serikat Karyawan Garuda
JAKARTA, iNews.id - Sekretariat Bersama Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) akhirnya membatalkan rencana aksi mogok kerjanya. Pasalnya, rencana ini telah diumumkan sejak Januari kemarin namun baru kini mendapatkan solusi.
Presiden APG Kapten Bintang Hardiono mengatakan, penyelesaian masalah ini dikarenakan andil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Meskipun sebelumnya Rini tidak merespons tuntutan terkait miss management di internal GIAA.
"Induk Garuda Indonesia adalah Kementerian BUMN jadi masalah ini tidak akan putus kalau bukan ditangani oleh induknya. Kemarin ketemu Bu Rini dan bisa selesaikan itu," ujarnya di Garuda City Center, Jakarta, Jumat (6/7/2018).
Kemudian, Sekarga mengadukan permasalahan tersebut kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritimann Luhut Binsar Panjaitan. Namun, GIAA sebagai perusahaan berpelat merah yang berada di bawah naungan Kementerian BUMN tentu tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut.
Oleh karena itu, begitu Menteri Rini memanggil pihaknya ke kediaman pribadinya bersama direksi GIAA, masalah ini langsung dapat terselesaikan. Setelah pertemuan tersebut, pihaknya berkomitmen untuk bekerja secara profesional ke depannya.
"Saya akan coba bersama rekan kami untuk bekerja secara profesional. Kenapa kami berkomitmen? Karena kita ditangani oleh Ibu (Menteri Rini) kita langsung jadi trustnya (kepercayaannya) ada," ucapnya.
Ketua Harian Sekarga Tommy Tampatty menambahkan, permasalahan yang tadinya dilontarkan sebagai alasan mogok kerja, kini dianggap selesai. "Jadi sama saja bertengkar karena ada suatu masalah kemudian dinasihati ibu ya sudah. Maka dari itu kami anggap permasalahan ini clear karena sudah diserahkan kepada ibu Rini sebagai Menteri BUMN dan karena beliau yang punya segala hal terkait BUMN," tuturnya.
Adapun dasar dari hasil keputusan tersebut karena mempertimbangkan aspek kepentingan nasional. Terutama pelaksanaan penerbangan haji yang mulai dilakukan pada 17 Juli mendatang.
Selain itu, Sekarga dan Direksi GIAA sepakat untuk melakukan komunikasi yang baik antara karyawan dan manajemen perusahaan. Pasalnya, aksi mogok ini ditengarai oleh kesalahan komunikasi antara keduanya.
"Maka dari itu keluar dari rumah Bu Rini kita komitmen ke depan bahwa untuk tetap menjaga kelangsungan perusahaan dengan berikan pelayanan terbaik pada customer," kata dia.
Editor: Ranto Rajagukguk