Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : IHSG Hari Ini Ditutup Kembali Menguat ke 8.419, Nilai Transaksi Tembus Rp19,39 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Merdeka Battery Materials Siap IPO, Bidik Dana Jumbo Rp8,74 Triliun

Selasa, 28 Maret 2023 - 15:21:00 WIB
Merdeka Battery Materials Siap IPO, Bidik Dana Jumbo Rp8,74 Triliun
Logo PT Merdeka Battery Materials Tbk. (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Merdeka Battery Materials Tbk siap melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), dengan menawarkan 11 miliar saham atau setara 10,24 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor.

Perseroan telah memasuki masa penawaran awal atau bookbuilding pada hari ini (28/3/2023) dan akan berlangsung hingga 4 April 2023 mendatang. Adapun, harga penawaran awal yang ditetapkan perseroan sebesar Rp780-Rp795 per saham.

“Jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini adalah Rp8,74 triliun,” demikian tertulis dalam prospektus, Selasa (28/3/2023).

Sementara itu, apabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, maka perseroan akan mengeluarkan saham tambahan sebanyak-banyaknya 1,10 miliar saham dengan harga pelaksanaan yang sama. Sehingga, dana yang akan diperoleh sebesar Rp9,61 triliun.

Merdeka Battery Materials dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 April 2023 mendatang. Sementara, tanggal efektif diperkirakan akan didapat pada 11 April 2023. 

Kemudian, masa penawaran umum akan digelar pada 12 hingga 14 April 2023. Lalu, tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 14 dan 17 April 2023. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT Indo Premier Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin emisi efek. Cahya Puteri Abdi Rabbi.

Perihal penggunaan dana hasil IPO, entitas usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) ini, sekitar 48 persen akan digunakan untuk pembayaran lebih awal seluruh pokok utang yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas berjangka sebesar 300 juta dolar AS. 

Utang tersebut dibayarkan kepada MDKA dan ING Bank N.V., cabang Singapura (ING Bank), masing-masing sebesar 225 juta dolar AS dan 75 juta dolar AS melalui ING Bank sebagai agen.

Selanjutnya, sekitar 5 persen dana hasil IPO akan digunakan oleh perseroan untuk mengambil alih hak tagih sebesar 30 juta dolar AS yang timbul dari perjanjian fasilitas dukungan induk  tanggal 23 Agustus 2022 yang diberikan oleh MDKA kepada PT Merdeka Tsingshan  Indonesia (MTI). 

Dengan demikian, perseroan selanjutnya akan memiliki hak tagih kepada MTI sebesar 30 juta dolar AS atau setara Rp460,5 miliar dengan syarat dan ketentuan yang sama dengan perjanjian fasilitas dukungan induk.

Kemudian, sekitar 8 persen dana hasil IPO akan dipinjamkan kepada MTI yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan  Proyek AIM I, yang dijadwalkan akan memulai produksi pada pertengahan kedua tahun 2023. 

“Sekitar 1,5 persen akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja antara lain untuk biaya karyawan, biaya jasa profesional, dan biaya keuangan,” lanjut prospektus.

Dana hasil IPO juga akan digunakan untuk memberikan pinjaman ke sejumlah pihak yakni, sekitar 14 persen akan dipinjamkan kepada PT Zhao Hui Nickel (ZHN). 

Dengan rincian, sekitar 8 persen akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pemasangan konversi nikel matte pada Smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) ZHN yang saat ini sedang dalam proses pembangunan, serta sekitar 6 persen akan digunakan untuk modal kerja, meliputi antara lain pembelian bahan baku utama, bahan baku pembantu, biaya listrik, serta biaya karyawan.

Lalu, Sekitar 5,5 persen akan dipinjamkan kepada PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) yang selanjutnya akan digunakan untuk modal kerja, meliputi antara lain biaya karyawan, biaya jasa profesional, pembayaran royalti ke kas negara, biaya pengangkutan dan bongkar muat, biaya pemeliharaan dan perbaikan, serta biaya penambangan. 

Terakhir, dana hasil IPO akan digunakan untuk penyetoran modal kepada PT Merdeka Industri Mineral (MIN) yang selanjutnya akan digunakan untuk penyetoran modal dan pemberian pinjaman kepada PT Sulawesi Industri Parama (SIP) masing-masing sebesar 50 persen. 

SIP kemudian akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan fase pertama dari pabrik HPAL pertama yang berkapasitas 60.000 ktpa (HPAL 1a) di Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP). 

“Proyek ini merupakan bagian dari strategi usaha perseroan dan perusahaan anak (Grup MBM), agar semakin terlibat dalam rantai nilai bahan baku strategis dan ke depannya dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik,” bunyi prospektus perseroan.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut