Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 5 Tempat Wisata di Hokkaido Jepang, Wajib Masuk Itinerary Liburan!
Advertisement . Scroll to see content

Merugi, Maskapai Terbesar Jepang Pangkas 3.500 Karyawan

Minggu, 25 Oktober 2020 - 21:15:00 WIB
Merugi, Maskapai Terbesar Jepang Pangkas 3.500 Karyawan
Maskapai penerbangan utama Jepang, ANA berencana memangkas 3.500 karyawan selama tiga tahun ke depan. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Maskapai penerbangan utama Jepang, ANA berencana memangkas 3.500 karyawan selama tiga tahun ke depan. Operator maskapai terbesar di Jepang itu mengalami kerugian tahunan terbesar yang pernah terjadi karena krisis penerbangan akibat Covid-19.

Surat kabar harian nasional berbahasa Jepang Yomiuri melaporkan, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah bagian dari restrukturisasi bisnis ANA. Perusahaan terpaksa memotong biaya tetap untuk mengantisipasi penurunan berkepanjangan dalam permintaan perjalanan udara.

ANA, yang memiliki total tenaga kerja hingga 43.500 karyawan berencana mencapai target PHK hingga Maret 2023. Perusahaan juga memfasilitasi program penempatan dan pembekuan perekrutan, di mana sebagian karyawan ditempatkan di perusahaan besar lain untuk sementara waktu.

“Sebagai tindakan jangka pendek, ANA sedang mempertimbangkan untuk mengirim sebagian tenaga kerjanya ke beberapa perusahaan lain untuk sementara, seperti ke Toyota Motor Corp,” tulis Yomiuri dikutip dari Reuters, Minggu (25/10/2020).

Kerugian membuat ANA terpaksa menjual 30 pesawat berbadan lebar yang mahal. Diperkirakan kerugian bersih mencapai 500 miliar yen (Rp70 triliun) untuk tahun fiskal ini hingga Maret 2021. ANA mengajukan pinjaman miliaran dolar dan bergantung pada program pariwisata pemerintah untuk mengatasi krisis penerbangan.

Bernasib sama, saingan lokal ANA yakni Japan Airlines diperkirakan akan mengalami kerugian operasional sekitar 85 miliar yen untuk kuartal Juli-September. Maskapai itu terperosok ke dalam krisis akibat penerbangan internasional yang anjlok hingga 97 persen pada kuartal tersebut.    

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut