Miliarder Australia Gugat Facebook Gara-gara Iklan Mata Uang Kripto
PERTH, iNews.id - Miliarder Australia, Andrew Forrest, menggugat Facebook yang dinilai melanggar Undang-Undang Anti Pencucian Uang Australia karena gagal mencegah peredaran iklan mata uang kripto ilegal yang menampilkan gambar wajahnya.
Andrew Forrest, pendiri dan CEO raksasa pertambangan Australia, Fortescue Metals, menuduh Facebook gagal bertindak menertibkan iklan penipuan kripto di platform media sosial tersebut, yang kerap menampilkan selebriti, termasuk dirinya.
Sydney Morning Herald, Kamis (3/2/2022), melaporkan Andrew Forrest menuduh bahwa Facebook gagal menerapkan sistem yang tepat atau budaya yang akan mencegah penggunaan platform sosial untuk melakukan penipuan semacam itu.
Miliarder dan tim hukumnya mengatakan mereka percaya bahwa ini akan menjadi pertama kalinya Facebook akan menghadapi tuntutan pidana di mana pun di dunia. Pada 2019, Facebook menghadapi penyelidikan kriminal di Amerika Serikat (AS) karena praktik penanganan datanya.
Gugatan yang diajukan Andrew Forrest tersebut, menjadi sebuah langkah yang dilakukan ketika upaya legislatif di Australia berusaha untuk menghilangkan perlindungan pelabuhan yang aman yang ditawarkan kepada perusahaan media sosial.
Pengadilan Magistrat Australia Barat akan mengadili kasus tersebut mulai 29 Maret 2022. Jika terbukti bersalah, Facebook dapat menghadapi denda dan dipaksa untuk mengubah penanganan iklan pihak ketiga.
Laporan tersebut menambahkan bahwa Andrew Forrest juga telah mengajukan gugatan perdata terhadap Facebook di California, tempat perusahaan tersebut berkantor pusat.
Berdasarkan data Forbes, kekayaan bersih Andrew Forrest saat ini mencapai 18,2 miliar dolar AS. Akibat kasus penipuan iklan kripto, dilaporkan hilang dari seorang secara total sebesar 670.000 dolar AS.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis ke media, Andrew Forrest mengatakan, gugatan yang diajukan terhadap Favebook merupakan tindakan nyata atas nama orang-orang Australia baik ibu dan ayah, kakek dan nenek, yang bekerja sepanjang hidup mereka untuk mengumpulkan tabungan dan memastikan tabungan itu tidak ditipu.
"Saya bertindak di sini untuk orang Australia, tetapi ini terjadi di seluruh dunia,” kata Andrew Forrest, seperti dikutip Sydney Morning Herald.
Sebelumnya pada 2019, Forrest secara terbuka mengkritik Facebook karena membiarkan penipuan mata uang kripto berkembang biak dan membagikan surat yang telah dikirimnya ke tim kepemimpinan raksasa media sosial.
Editor: Jeanny Aipassa