Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Totalindo Bantah Laporan Kecurangan di Proyek Rusun DP Rp0
Advertisement . Scroll to see content

Minim Untung di Rusun DP Rp0, Totalindo: Kami Punya Proyek Komersil

Jumat, 23 Februari 2018 - 23:13:00 WIB
Minim Untung di Rusun DP Rp0, Totalindo: Kami Punya Proyek Komersil
Direktur Utama Totalindo Donald Sihombing (Foto: iNews.id/Isna)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Meski keuntungan dalam pembangunan proyek rumah susun DP Rp0 tidak banyak, PT Totalindo Eka Persada Tbk tetap bersedia menjadi kontraktor dalam proyek tersebut. Sebab, masih ada tiga tower hunian lainnya yang ditujukan untuk komersil.

"Bisnis ini kita tidak mesti selalu menang. Kita kan di DP Rp0 itu jualnya (tanah per meter persegi) Rp8,8 juta nanti kan dikomersial itu kita jualnya Rp13 juta itu kita bisa bantu subsidi, supaya kita tetep untung," kata Direktur Utama Totalindo, Donald Sihombing saat konferensi pers di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (23/2/2018).

Ia melanjutkan, perusahaan sebenarnya lebih menyukai proyek yang komersil. Namun, karena diminta bermitra dengan PD Sarana Jaya selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah DKI Jakarta, pihaknya pun menyanggupi.

"Sebenarnya kalau gini sih kita lebih suka yang komersial tapi ya karena diminta gitu ya tidak apa-apa. Juga kan menolong orang kecil katanya banyak pahala," ucapnya.

Selain ketiga tower komersil tersebut, ia juga mendapatkan banyak keuntungan dalam pembangunan proyek Transit Oriented Develipment (TOD) di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. "Tapi kan kita dapat keuntungan juga di TOD Lebak Bulus. TOD Lebak bulus itu kita pure bisnis jual Rp34 juta paling murah per square meter," ucapnya.

Dengan keuntungan yang diperoleh dari beberapa proyek lain di luar proyek DP Rp0 itulah yang membuat perseroan menyanggupi permintaan untuk membantu program pemerintah. Dengan begitu, pihaknya tetap tidak mendapatkan kerugian karena masih mendapatkan sedikit keuntungan.

"Saya kira itu kenapa kita mau karena di sana dapat daging di sini dapat soplah. Tapi kita tidak rugi," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Sarana Jaya Denan Kaligis mengatakan, target market dari proyek tersebut tengah dibahas oleh Dinas Perumahan Daerah dan ditargetkan April mendatang sudah rampung dibahas.

"Jadi kami dari pembangunan fisiknya, Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tersebut sedang dirumuskan dan ditargetkan bulan April selesai di bawah dinas perumahan daerah. Jadi kita masih belum bisa mempublikasikan seperti apa mengenai target marketnya itu," kata Denan.

Perlu diketahui, nilai dari keempat tower proyek Klapa Village, Jakarta Timur ini sebesar Rp600 miliar. Kerja sama pengembangan proyek tersebut menggunakan skema Kerja Sama Operasi (KSO), di mana masing-masing pihak berkewajiban untuk membiayai tanah, bangunan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan proyek sesuai penyertaan berdasarkan perjanjian kerja sama yaitu Sarana Jaya sebesar 75 persen dan Totalindo sebesar 25 persen.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut