MNC Energy Investments (IATA) Bukukan Laba Bersih Rp584,639 Miliar di 2022, Meroket 604,7 Persen
JAKARTA, iNews.id - PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) membukukan laba bersih sebesar 39,0 juta dolar AS atau sekitar Rp584,639 miliar di 2022. Angka tersebut meroket 604,7 persen dari 5,5 juta dolar AS atau setara Rp82,449 miliar pada tahun 2021 (YoY).
Perseroan juga melipatgandakan pendapatannya menjadi 192,1 juta dolar AS atau sekitar Rp2,879 triliun pada 2022, melonjak 142,7 persen dari 79,1 juta dolar AS atau setara Rp1,185 triliun pada 2021 (YoY) berdasarkan kinerja audit terbarunya.
EBITDA IATA tumbuh 411,1 persen yoy, mencapai 59,7 juta dolar AS atau setara Rp894,947 miliar dari 11,7 juta dolar AS atau sekitar Rp175,391 miliar di 2021. Margin EBITDA dan margin laba bersih Perseroan masing-masing tercatat sebesar 31,6 persen dan 20,3 persen, membaik secara signifikan dari 2021.
Pada tahun 2022, Perseroan menyelesaikan pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue, mengganti bisnis utamanya dari pengangkutan udara niaga dan jasa angkutan udara menjadi perusahaan investasi yang fokus pada sektor energi khususnya batu bara.
Hal tersebut terbukti menjadi keputusan terbaik, membawa Perseroan membukukan pertumbuhan operasional dan keuangan yang substansial.
Saat ini, IATA mengelola 3 IUP-Operasi Produksi dan 5 IUP-Eksplorasi, yang salah satu di antaranya akan dioperasikan tahun ini. Perseroan terus menggenjot hasil produksi untuk memenuhi permintaan batu bara yang tinggi.
IATA tercatat memiliki cadangan batu bara sebanyak 343 miliar MT, hanya dari sekitar 20 persen total area penambangan seluas 72.478 Ha. Dengan kata lain, 58.673 Ha masih dalam proses eksplorasi, di mana IATA yakin cadangan terbukti akan terus bertambah, setidaknya mencapai 600 juta MT untuk seluruh IUP.
Sepanjang 2022, IATA memproduksi 4,2 juta MT batu bara. Perseroan membidik total produksi 7 juta MT tahun ini, meningkat lebih dari 65 persen. Dengan asumsi harga batu bara 50/MT dolar AS, akan menghasilkan pendapatan sebesar 350 juta dolar AS.
IATA diperkirakan akan memberikan kontribusi pendapatan signifikan bagi PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT), menempati posisi kedua setelah kontribusi bisnis Media & Entertainment MNC Group.
IATA berhasil mencatatkan runtunan pencapaian impresif sepanjang tahun 2022. Keputusan strategis untuk mengalihkan fokus bisnis Perseroan menjadi perusahaan investasi, khususnya di sektor energi membuahkan hasil dalam waktu yang terbilang singkat.
"Kami optimis IATA telah berada di jalur yang tepat dan akan melewati tahun 2023 dengan kinerja yang lebih baik lagi dengan terus meningkatkan output produksi, memperluas peluang bisnis baru, serta mengambil sejumlah langkah strategis, baik secara organik maupun anorganik dalam industri batu bara dan energi," kata Direktur Utama IATA, Henry Suparman, dalam keterangan resmi, Senin (3/4/2023).
Editor: Jeanny Aipassa