JAKARTA, iNews.id - Presiden Direktur PT MNC Energy Investments Tbk (IATA), Suryo Eko Hadianto, membeberkan alasan perseroan menerbitkan Obligasi dan Sukuk Wakalah Berkelanjutan I Tahun 2023.
Menurut dia, perseroan telah menyiapkan banyak rencana pengembangan bisnis. Di mana pendanaannya melalui penerbitan. Terkait dengan itu, penerbitan surat utang dalam bentuk obligasi dan sukuk akan membantu perseroan dalam pengembangan bisnis batu bara melalui PT Bhakti Coal Resources (BCR).
BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Capai 5,7 Persen di 2026
"Kita akan membangun conveyor, dengan harapan dapat mengurangi ongkos produksi," kata Suryo, dikutip Senin (11/9/2023).
Lini bisnis energi MNC Group membidik dana mencapai Rp1 triliun untuk Obligasi, dan Rp500 miliar untuk Sukuk Wakalah. Sehingga total dana yang ditarget mencapai Rp1,5 triliun.
MNC Energy Investments Tbk (IATA) Terbitkan Obligasi dan Sukuk Wakalah Berkelanjutan Tahap I Tahun 2023, Catat Tanggalnya
Pada tahap pertama atau penawaran awal, perseroran menawarkan Obligasi Berkelanjutan I sebesar Rp500 miliar, sedangkan Sukuk Wakalah mencapai Rp250 miliar.
Dana dari Obligasi akan mengalir untuk modal kerja (working capital), refinancing, hingga investasi terhadap BCR. Sementara dana dari Sukuk Wakalah bakal dialokasikan seluruhnya untuk investasi di BCR.
MNC Energy Investments (IATA) Targetkan Produksi 7 Juta MT Batu Bara di 2024
"Peluncuran Obligasi dan Sukuk ini memiliki 3 seri (A, B, dan C), dengan masing-masing tenor, dan kupon yang berbeda," ungkap Suryo.
Untuk seri A memiliki jangka waktu 370 hari dengan indikative coupons sebesar 9,75 persen-10,75 persen. Seri B bertenor 3 tahun dengan kupon 10,25 persen-11,25 persen, sedangkan Seri C memiliki waktu 5 tahun dengan kupoin 10,50 persen dan 11,50 persen.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat atas Obligasi Berkelanjutan I ini adalah idA- (Single A minus), sedangkan Sukuk Wakalah Berkelanjutan I adalah idA- (sy) (Single A Minus Syariah).
Adapun PT KB Valbury Sekuritas dan PT MNC Sekuritas bertindak sebagai join lead underwriter dalam penerbitan efek bersifat utang ini.
Editor: Jeanny Aipassa
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku