Motif Ekonomi: Pengertian, Sifat, Tujuan dan Contohnya
JAKARTA, iNews.id - Apa yang dimaksud dengan motif ekonomi? Bagi sebagian orang mungkin belum mengetahuinya. Untuk itu, simak yuk apa yang dimaksud dengan motif ekonomi: pengertian, sifat, tujuan dan contohnya.
Menurut Kemendikbud, motif ekonomi adalah dorongan untuk melakukan tindakan ekonomi dalam rangka mencapai kemakmuran. Dengan motif ekonomi, orang melakukan kegiatan ekonomi. Misalnya, memproduksi suatu barang atau menjalankan sebuah perusahaan.
Namun, motif ekonomi mula-mula adalah dorongan untuk kesejahteraan diri sendiri dan keluarga. Setelah hasrat diri terpenuhi, barulah muncul keinginan menyejahterakan pihak lain atau tetap ada hubungan dengan yang termotivasi.
Sementara menurut Leon Schiffman dan Leslie L Kanuk, motif ekonomi bisa digambarkan sebagai dorongan manusia untuk melakukan sebuah tindakan. Dorongan tindakan tersebut dipengaruhi adanya ketegangan yang timbul karena kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Berdasarkan sifatnya, motif ekonomi dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu motif ekstrinsik dan motif intrinsik.
Ada beberapa tujuan dari motif ekonomi. Nah, berikut ini tujuan dan contoh motif ekonomi:
Tujuan utama dari morif ekonomi adalah memenuhi kebutuhan manusia sepanjang hidupnya. Secara umum, kebutuhan manusia dibagi menjadi tiga, yakni:
a. Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok manusia, seperti makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal.
b. Kebutuhan Sekunder adalah kebutuhan tambahan untuk mendukung kebutuhan primer, seperti kendaraan, smartphone, rekreasi.
c. Kebutuhan Tersier adalah kebutuhan manusia yang sifatnya lebih prestisius untuk meningkatkan status sosial seseorang, seperti rumah mewah atau gaya hidup mewah.
Contohnya: Karyawan yang pindah kerja atau bekerja lebih keras untuk mendapatkan promosi, sehingga bisa meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Motif mendapatkan keuntungan bertujuan menghasilkan profit atas berbagai tindakan ekonomi yang dilakukan. Dorongan ini muncul untuk mendapatkan penghasilan tambahan yang untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang.
Contohnya: Seseorang mencari pekerjaan sampingan untuk mendapatkan panghasilan tambahan atau pedagang yang menjual barang dengan kualitas baik dan layanan yang baik untuk mendapatkan keuntungan.
Motif ekonomi ini untuk meraih kekuasaan. Kekuasaan ini tidak hanya di politik, tetapi di lingkungan keluarga atau pertemanan.
Contohnya: Pengusaha kuliner yang rajin melakukan ekspansi bisnis dengan membuka cabang baru di wilayah lain untuk memperluas jaringan dan meningkatkan kekuasaan bisnisnya.
Motif ini supaya seseorang dihargai orang lain. Penghargaan dari orang lain akan memberikan kepuasan bagi pelaku kegiatan ekonomi. Penghargaan tersebut bukan hanya pujian piagam, tetapi juga mendapatkan status sosial yang lebih tinggi di lingkungannya.
Contohnya: Seorang atasan yang tetap bekerja keras meski sudah berada di posisi yang aman. Hal ini dilakukan supaya dia mendapatkan penghargaan dari anak buahnya.
Ruang lingkup sosial memiliki makna yang lebih luas dari ekonomi itu sendiri, sehingga cukup problematik. Pasalnya, tidak semua tindakan sosial bisa diartikan sebagai tindakan ekonomi, namun semua tindakan ekonomi bisa diartikan sebagai tindakan sosial. Karena itu, motif sosial sebagai motif ekonomi di sini dipahami sebagai motif menolong sesama manusia.
Contohnya: Seseorang yang sukses bisnis di bidang tertentu, kemudian dia membantu teman-teman dengan mempekerjakan mereka.
Itulah yang dimaksud dengan motif ekonomi: pengertian, sifat, tujuan dan contohnya.
Editor: Jujuk Ernawati