Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Raih Perhatian Publik Lewat 85 Juta Views
Advertisement . Scroll to see content

Nasabah PNM Mekaar Sukses Bawa Batik Ecoprint Jadi Primadona hingga Mancanegara

Jumat, 12 Juli 2024 - 18:48:00 WIB
Nasabah PNM Mekaar Sukses Bawa Batik Ecoprint Jadi Primadona hingga Mancanegara
Musdalifah Riwayati, nasabah PNM Mekaar yang jadi inisiator terbentuknya Ecoprint Kampung Sabbeta dan telah dikenal hingga mancanegara. (Foto: dok PNM)
Advertisement . Scroll to see content

MAKASSAR, iNews.id - Kampung Sabbeta, sebuah daerah yang terletak di Dusun Amessangeng, Desa Donri-Donri, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan yang jaraknya sekitar 160 kilometer dari Makassar ini, dulunya dikenal sebagai miniatur pesutraan Soppeng. Lantaran, produksi sutranya dari hulu sampai hilir, mulai dari penanaman murbai, pemeliharaan ulat sutra, pemintalan, pertenunan, dan kerajinan.

Awalnya, produksi sutra di daerah ini hanya sebatas benang sutra saja. Namun pada 2018, Kampung Sabbeta yang dulunya hanya memproduksi sutra untuk dijadikan sarung, sekarang berubah haluan membuat kerajinan Batik Motif Ecoprint.

Perubahan haluan ini bermula atas inisiatif dan ide dari seorang warga di kampung tersebut. Dia adalah Musdalifah Riwayati, warga Kampung Sabbeta yang juga nasabah PNM Mekaar Unit Lalabata menjadi inisiator terbentuknya 'Ecoprint Kampung Sabbeta'. Idenya untuk membuat kain selain sutra, yaitu batik motif ecoprint membuat dirinya dan warga Kampung Sabbeta dikenal sampai mancanegara.

”Awalnya saya mempunyai ide bagaimana menciptakan motif kain sutra yang beda dari produksi yang biasanya, yaitu dibordir atau dibuat menjadi sarung, saya pun mencari referensi dari internet. Akhirnya, saya tertarik dan penasaran dengan teknik pewarnaan kain dengan menggunakan bahan dari alam (ecoprint),” ujar Musdalifah.

Musdalifah pun belajar secara otodidak dan mencari motif. Setelah berulang kali gagal, dia akhirnya berhasil menghasilkan batik ecoprint yang cantik.

”Saya perlihatkan motif kain tersebut ke Ketua Dekranasda waktu itu dan gayung bersambut. Di situlah awal ecoprint diperkenalkan di Soppeng,” ucapnya.

Kondisi perekonomian masyarakat di Kampung Sabbeta meningkat berkat usaha batik ecoprint inisiasi Musdalifah. Terutama ibu-ibu yang sebelumnya berprofesi hanya sebagai ibu rumah tangga, saat ini bisa menghasilkan dengan membuat pola kain batik motif ecoprint dan mendapat tambahan uang untuk keluarga.

”Sekarang brand ecoprint Kampung Sabbeta sudah mendapatkan pembeli dari luar negeri seperti, Malaysia, Jepang, Inggris, dan Kanada. Juga telah bekerja sama dengan Fashion House Malaysia,” kata Musdalifah. 

Saat ini, Musdalifah merasa senang dan bahagia, bukan saja dari meningkatnya pendapatan, tapi rasa bangga bisa menjadi salah satu UMKM unggulan yang mengharumkan nama daerah Kabupaten Soppeng dan Sulsel secara meluas. Dia berharap industri kreatif kain ecoprint bisa mendunia.

”Kami mengusung konsep sustainable fashion dan ramah lingkungan, serta bisa memperkenalkan sutra ke masyarakat luas,” tuturnya.

Editor: Anindita Trinoviana

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut