OPEC+ Sepakat Lanjutkan Pangkas Produksi Minyak Mentah Tahun Depan
DUBAI, iNews.id - Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC+) sepakat mengurangi produksi minyak mentah secara sukarela pada tahun depan. Pemangkasan tersebut sekitar 2,2 juta barel per hari (bpd) yang dipimpin oleh Arab Saudi.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah dunia yang dijadikan patokan turun sekitar 2 persen, sebagian karena pengurangan tersebut bersifat sukarela dan karena ekspektasi investor menjelang pertemuan bahwa pengurangan pasokan tambahan mungkin akan lebih parah.
Arab Saudi, Rusia dan anggota OPEC+ lainnya, yang memproduksi lebih dari 40 persen minyak dunia, bertemu secara online pada hari Kamis untuk membahas kebijakan pengurangan pasokan.
“Reaksi pasar menyiratkan ketidakpercayaan terhadap efektivitas pemotongan tersebut. Namun, penetapan kerangka kerja baru bagi setiap anggota untuk mencapai pengurangan produksi mencerminkan tingkat kepercayaan dan kohesi di antara para anggota, contohnya, fakta bahwa Brasil bergabung merupakan bukti kekuatan jumlah anggota OPEC+," ujar Analis JP Morgan, Christyan Malek dikutip, Jumat (1/12/2023).
OPEC+ membahas produksi tahun 2024 di tengah perkiraan pasar akan menghadapi potensi surplus dan pemotongan 1 juta barel per hari (bpd) oleh Arab Saudi akan berakhir bulan depan.
Produksi OPEC+ sekitar 43 juta barel per hari telah mencerminkan pemotongan sekitar 5 juta barel per hari yang bertujuan untuk mendukung harga dan menstabilkan pasar.
Total pembatasan produksi minyak mentah 2,2 juta barel per hari dari delapan produsen, termasuk dalam angka ini adalah perpanjangan pemotongan sukarela Arab Saudi dan Rusia sebesar 1,3 juta barel per hari.
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan, pemotongan sukarela Rusia akan mencakup minyak mentah dan produk lainnya.
UEA menyatakan pihaknya setuju untuk memangkas produksi sebesar 163.000 barel per hari, sementara Irak mengatakan akan memangkas tambahan 220.000 barel per hari pada kuartal pertama.
Arab Saudi, Rusia, UEA, Irak, Kuwait, Kazakhstan dan Aljazair termasuk di antara produsen yang mengatakan pemotongan akan dibatalkan secara bertahap setelah kuartal pertama, jika kondisi pasar memungkinkan.
OPEC+ fokus pada produksi yang lebih rendah dengan harga yang turun dari mendekati 98 dolar AS pada akhir September dan kekhawatiran yang muncul atas melemahnya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 dan ekspektasi surplus pasokan.
Badan Energi Internasional (IEA) bulan ini memperkirakan perlambatan pertumbuhan permintaan pada tahun 2024 karena fase terakhir dari pemulihan ekonomi akibat pandemi ini telah mereda dan seiring dengan meningkatnya efisiensi energi, perluasan armada kendaraan listrik, dan faktor struktural yang kembali muncul.
OPEC+ juga mengundang Brasil, yang termasuk dalam 10 produsen teratas, untuk menjadi kelompok tersebut. Menteri Energi Brasil mengatakan pihaknya berharap dapat bergabung pada bulan Januari.
Pertemuan OPEC+ bertepatan dengan pembukaan KTT COP28 PBB yang diselenggarakan oleh anggota OPEC, Uni Emirat Arab.
Editor: Aditya Pratama