Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Garuda Indonesia Siap Terbangkan 102.502 Jemaah Haji 2026 
Advertisement . Scroll to see content

Operasikan Pesawat Bombardier, Garuda Akui Rugi Rp400 Miliar Setiap Tahun

Rabu, 10 Februari 2021 - 20:55:00 WIB
Operasikan Pesawat Bombardier, Garuda Akui Rugi Rp400 Miliar Setiap Tahun
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra. (Foto: Ant)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk rugi besar akibat mengoperasikan pesawat Bombardier CRJ 1000. Nilai kerugian mencapai 30 juta dolar AS atau Rp420 miliar per tahun.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, kerugian tersebut cukup signifikan, bahkan melebihi biaya sewa pesawat tersebut.

"Selama 7 tahun mengoperasikan (pesawat) in, setiap tahun itu kerugian penggunaan pesawat lebih dari 30 juta dolar per tahun. Sementara sewa pesawatnya sendiri di angka 27 juta dolar AS," katanya, Rabu (10/2/2021).

Atas dasar itulah, kata Irfan, Garuda memutuskan kontrak kerja sama dengan perusahaan yang bermarkas di Kanada itu. Kontrak tersebut baru berakhir pada 2024. Terminasi kontrak telah dilakukan secara sepihak (early termination) pada 1 Februari 2021.

"Apabila kita terminasi pada Februari kemarin sampai dengan akhir masa kontraknya, kita saving (berhemat) lebih dari 220 juta dolar AS. Ini upaya kita menghilangkan, mengurangi kerugian," katanya.

Mantan dirut PT Inti (Persero) itu menilai, pesawat Bombardier CRJ 1000 tidak sesuai dengan karakteristik pasar di Indonesia. Kondisi pandemi Covid-19 dinilai membuat maskapai semakin bertekad mengakhiri kerja sama sewa tersebut.

Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, manajemen Garuda terus mencoba bernegosiasi dengan Nordic Aviation Capital (NAC) untuk mengembalikan enam pesawat yang disewa. Saat ini, negosiasi baru dilakukan dengan pihak ketiga yakni Export Development Canada (EDC).

"Proses negosiasi ini tentu juga terjadi berulang-ulang kali, Garuda dan NAC dan tentu ini niat baik kami. Tapi sayangnya, early termination ini belum mendapat respons dari mereka. secara proses negosiasi dengan EDC masih terus berlangsung," ujarnya.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut