Operasional Kilang GRR Tuban Mundur ke 2027, Ini Penyebabnya
JAKARTA, iNews.id - Pembangunan megaproyek kilang baru atau Grass Root Refinery Tuban (GRR Tuban) mundur enam bulan dari rencana semula. Awalnya, proyek kilang itu ditargetkan kelar pada 2026, namun kini diperkirakan baru bisa dioperasionalkan pada 2027.
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono mengatakan, GRR Tuban akan on stream pada Juni 2027. Ini karena engineering design terkendala akibat pandemi Covid-19.
"Ini akan mundur sekitar 6 bulan, terkait dengan kemarin engineering design mengalami kemunduran karena Covid-19 di negaranya yang mengerjakan tahapan basic engineering design (BED) dan licensor-nya karena lockdown," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI pada Senin (31/5/2021).
GRR Tubang ini merupakan proyek yang dikerjakan antara PT Pertamina dan perusahaan minyak asal Rusia Rosneft ini terintegrasi dengan petrokimia di Tuban, Jawa Timur.
Djoko memaparkan, secara keseluruhan area lahan darat seluas 834,8 hektare (ha) sudah dapat digunakan untuk keperluan pembangunan GRR Tuban. Total luas lahan itu, terdiri dari lahan warga 377,2 ha, lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 328,7 ha, lahan Perhutani 105,5 ha, lahan jalan desa 3,4 ha, relokasi Perhutani 20 ha.
"Lahan warga telah selesai pembayarannya 100 persen pada 9 Desember 2020 dan sebanyak 55 pemilik dibayarkan secara konsinyasi. Progres land clearing tahap III realisasi per 27 Mei 2021 sebesar 27,02 persen dan land clearing tahap VI dimulai setelah tahap III atau Oktober 2021," tuturnya.
Untuk lahan KLHK telah selesai akuisisi melalui perjanjian Tukar Menukar dengan KLHK pada Desember 2019. Land clearing tahap II lahan KLHK telah selesai pada 11 Mei 2021 dan restorasi garis pantai telah selesai pada 31 Juli 2020.
Editor: Jujuk Ernawati