Orang Terkaya di Asia Jadi Pemegang Saham Mayoritas NDTV

BENGALURU, iNews.id - Orang terkaya di Asia, Gautam Adani akan mengendalikan 64,71 persen saham New Delhi Television Ltd atau NDTV. Hal ini terjadi setelah pendiri perusahaan telah memutuskan untuk menjual sebagian besar saham mereka di perusahaan.

Mengutip Reuters, Adani sebelumnya telah memiliki 37 persen saham NDTV melalui AMG Media Networks Ltd setelah melakukan penawaran terbuka dan akuisisi perusahaan yang didirikan oleh Radhika Roy dan Prannoy Roy tersebut.

Baca Juga

Pembayaran Tiket LRT Jabodebek Kini Bisa Pakai QRIS Tap

Radhika dan Prannoy Roy akan menjual 27,26 persen saham NDTV ke AMG Media Network milik Adani. Selain itu, keduanya akan mempertahankan gabungan 5 persen saham sesuai pengajuan peraturan oleh NDTV.

"Jaringan Media AMG setelah penawaran terbuka baru-baru ini, sekarang menjadi pemegang saham tunggal terbesar di NDTV. Akibatnya, dengan kesepakatan bersama kami telah memutuskan untuk melepaskan sebagian besar saham kami di NDTV ke AMG Media Network," ujar Radhika dan Prannoy Roy dalam sebuah pernyataan dikutip, Sabtu (24/12/2022). 

Baca Juga

Harta Susut Rp112 Triliun, Jeff Bezos Disalip Gautam Adani Lagi di Daftar Orang Terkaya Dunia

Akuisisi NDTV oleh Gautam Adani telah menimbulkan ketakutan di antara beberapa jurnalis, di mana salah satu benteng terakhir kebebasan media di negara itu disebut sedang terancam. Bahkan, editor eksekutif senior NDTV, Ravish Kumar mengundurkan diri setelah Adani mengakuisisi perusahaan yang didukung oleh pendiri NDTV. 

"Sejak penawaran terbuka diluncurkan, diskusi kami dengan Gautam Adani bersifat konstruktif; semua saran yang kami berikan diterima olehnya secara positif dan terbuka," kata kedua pendiri NDTV.

Sebelumnya, pada bulan November 2022, Adani mengatakan kepada Financial Times bahwa dia melihat pengambilalihan NDTV sebagai tanggung jawab daripada peluang bisnis. Dia juga telah mengajak Prannoy Roy untuk tetap menjabat sebagai ketua NDTV ketika akuisisi selesai.

Saham NDTV melonjak hampir 55 persen ke rekor tertinggi dalam beberapa hari setelah pengumuman rencana pengambilalihan Adani pada bulan Agustus. 

Editor: Aditya Pratama