Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kisah Sukes Miliarder Mark Cuban, Pernah Jualan Kantong Sampah 
Advertisement . Scroll to see content

Orang Terkaya Kedua di Mesir Abaikan Corona, Desak Warga Kembali Bekerja

Rabu, 01 April 2020 - 13:20:00 WIB
Orang Terkaya Kedua di Mesir Abaikan Corona, Desak Warga Kembali Bekerja
Orang terkaya kedua di Mesir, Naguib Sawiris. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

KAIRO, iNews.id - Naguib Sawiris, orang terkaya kedua di Mesir meminta warga untuk kembali bekerja di tengah wabah Covid-19. Dia menilai virus corona tak mengerikan seperti yang dibayangkan oleh banyak orang.

Naguib meminta pemerintah Mesir tidak memperpanjang kebijakan jam malam yang akan berakhir pada 8 April. Jika tidak, dia khawatir ekonomi akan kolaps.

"Kita membutuhkan keputusan yang revolusioner, apapun konsekuensinya, kalau orang-orang nanti sakit, mereka akan sembuh," katanya dilansir Middle East Monitor, Rabu (1/4/2020).

Naguib juga mengabaikan data terkait virus korona yang telah merenggut banyak nyawa. "Dia (virus) hanya membunuh satu persen pasien, itu pun kebanyakan lansia," ucapnya.

Pernyataan Naguib berbeda dengan data virus corona di Mesir. Di negara tersebut, tingkat kematian (mortality rate) akibat corona sejauh ini mencapai enam persen dengan 656 kasus positif dan 41 orang meninggal dunia.

Naguib mengusulkan tiga solusi supaya ekonomi tetap berjalan di tengah wabah Covid-19. Pertama, membagi pekerja menjadi dua sif. Kedua, mendorong pekerja tidur di pabrik dan tidak kembali ke rumah untuk membatasi pergerakan orang.

Ketiga, mendorong pemerintah Mesir untuk mengimpor lebih banyak alat tes Covid 19. Dengan begitu, mereka yang memiliki gejala bisa tetap di rumah untuk dikarantina.

Naguib berharap solusinya didengar pemerintah Mesir. Bahkan, dia mengancam akan bunuh diri jika pemberlakuan jam malam diperpanjang.

Dalam beberapa minggu terakhir, Naguib mengkritik isu virus korona yang disebutnya akan menghancurkan ekonomi dalam jangka panjang.

"Saya telah mengambil keputusan, saya tidak ingin mendengar atau berbicara lagi soal virus korona. Benar-benar sulit dipercaya, apakah kita ingin berhenti hidup karena kita takut dengan sebuah virus?," cuitnya lewat akun Twitter pada 5 Maret lalu.

Komentar miliarder Mesir itu memicu kritikan tajam dari organisasi dan pegiat HAM. Mereka menilai, Naguib seharusnya menyumbangkan hartanya untuk membantu melawan virus corona.

"Pemerintah seharusnya menerapkan pajak 10 persen untuk siapapun yang memiliki harta di atas 10 juta pound Mesir," kata pengguna Twitter.

Pengguna itu mengatakan, Naguib dan keluarga Mansour yang merupakan yang terkaya di Mesir seharusnya bisa ikut menyumbang sedikitnya 25 juta pound Mesir.

Naguib Sawiris yang tak lain bagian dari keluarga Mansour adalah keluarga paling kaya di Mesir. Adiknya, Nassef Sawiris juga masuk dalam daftar orang terkaya di Mesir.

Berdasarkan data Forbes, nilai kekayaan Naguib mencapai 3 miliar dolar AS atau hampir Rp50 triliun. Pria berusia 65 tahun itu juga tercatat sebagai orang terkaya nomor sembilan di Benua Afrika.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut