Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : HM Sampoerna Bukukan Laba Bersih Rp4,5 Triliun hingga Kuartal III 2025
Advertisement . Scroll to see content

PAM Mineral Bukukan Laba Bersih Rp12,2 Miliar di Kuartal I 2024

Sabtu, 01 Juni 2024 - 12:13:00 WIB
PAM Mineral Bukukan Laba Bersih Rp12,2 Miliar di Kuartal I 2024
Emiten produsen nikel, PT PAM Mineral Tbk (NICL) membukukan laba bersih Rp12,2 miliar pada kuartal I 2024. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Emiten produsen nikel, PT PAM Mineral Tbk (NICL) membukukan laba bersih Rp12,2 miliar pada kuartal I 2024. Angka ini mengalami penurunan 78,92 persen dibandingkan dengan kuartal I 2023.

Perseroan mencatatkan penjualan Rp116,7 miliar pada kuartal I 2024, turun 54,98 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp259,4 miliar. Direktur Utama PAM Mineral, Rudy Tjanaka menuturkan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan volume produksi nikel karena RKAB Perseroan (NICL) baru terbit pada Mei 2024. 

"Penurunan disebabkan karena Persetujuan RKAB Entitas anak (IBM), yang baru disetujui pada akhir bulan Februari sehingga total penjualan yang tercatat pada triwulan I 2024 hanya merupakan penjualan selama bulan Maret," ucap Rudy dalam keterangannya, Sabtu (1/6/2024).

Namun, perseroan berhasil melakukan efisiensi beban pokok pendapatan dengan meningkatkan marjin laba kotor pada kuartal I 2024 menjadi 37,07 persen dari 36,92 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Dari sisi neraca, perseroan mencatatkan total aset pada kuartal I 2024 sebesar Rp881,7 miliar, tumbuh signifikan dibandingkan dengan total aset pada periode yang sama tahun lalu Rp692,1 miliar. 

Di sisi lain, total utang perseroan pada kuartal I 2024 tercatat sebesar Rp123,9 miliar atau turun dari periode yang sama tahun lalu Rp119,9 miliar. Sementara, untuk total ekuitas perseroan mengalami peningkatan dari Rp572,1 miliar menjadi Rp757,7 miliar yang disebabkan peningkatan saldo laba.

Rudy menjelaskan, hingga kuartal I 2024, perseroan memiliki lahan konsesi pertambangan nikel yang berlokasi di Desa Buleleng, Kabupaten Morowali. 

"Lahan tersebut merupakan lahan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi produksi seluas 198 hektare dengan area tertambang seluas 47 hektare. Cadangan terkira daerah IUP perseroan sebesar 3,7 juta ton dengan kadar Ni sebesar 1,51 persen," katanya.

Untuk entitas anak, PT IBM memiliki lahan konsesi pertambangan nikel yang berlokasi di Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Lahan tersebut merupakan lahan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi produksi seluas 576 hektare dengan area tertambang seluas 60,72 hektare, dimana cadangan terkira dan terbukti sebesar 9,42 juta ton dengan kadar Ni sebesar 1,30 persen. 

Pada kuartal II 2024 situasi Geopolitik yang saat ini berkembang, di antaranya yaitu meluasnya sanksi AS dan Inggris terhadap Rusia terhadap ekspor bahan mentah dan larangan penjualan di London Metal Exchange (LME) dan Chicago Mercantile Exchange (CME). 

"Selain itu, insiden di Kaledonia Baru yang mempengaruhi operasional perusahaan pertambangan nikel yaitu terganggunya aktivitas produksi tambang dan beberapa pertambangan nikel di Australia mengalami gangguan pasokan akibat faktor biaya," ucap Rudy.

Dia menyebut, akibat beberapa sentimen ini, pasokan bijih nikel dunia terutama di Kaledonia Baru dan Australia tidak normal, yang diperkirakan dapat menjadi katalis positif untuk kenaikan harga dalam rantai industri nikel kedepannya. Hal ini tercermin dengan meningkatnya harga acuan nikel di akhir April 2024 sudah meningkat 8,76 persen menjadi 17.424,52 dolar AS/dmt dibandingkan dengan periode Maret 2024 yang berada pada level 16.021,67 dolar AS/dmt. 

"Perseroan meyakini bahwa adanya beberapa sentimen positif tersebut, dan telah disetujuinya RKAB untuk tahun 2024, Perseroan akan menggenjot produksi dan penjualan yang kemudian akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan Perseroan," tuturnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut