Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PN Jaksel Putuskan Tidak Berwenang Mengadili Gugatan Mentan Amran Rp200 Miliar ke Tempo
Advertisement . Scroll to see content

Panen Raya di Brebes, Mentan dan Wamendag Lepas Pasokan Bawang Merah ke Jakarta

Minggu, 05 Maret 2023 - 22:44:00 WIB
Panen Raya di Brebes, Mentan dan Wamendag Lepas Pasokan Bawang Merah ke Jakarta
Mentan Syahrul Yasin Limpo, Wamendag Jerry Sambuaga, dan Wagub Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen melaksanakan panen raya bawang merah di Kabupaten Brebes, Minggu (5/3/2023). (Foto: Dok. Kementan)
Advertisement . Scroll to see content

BREBES, iNews.id - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bersama Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga dan Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen melaksanakan panen raya sekaligus pelepasan bawang merah di Kabupaten Brebes sebanyak 25 truk atau 175 ton ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta. Panen dan pelepasan ini guna memastikan produksi dan ketersediaan bawang merah menjelang Ramadan hingga Lebaran aman sekaligus upaya menstabilkan harga.

Syahrul menuturkan, produktivitas bawang merah pada tahun ini cukup baik yang ditandai melalui panen raya dan pengiriman bawang merah ke DKI Jakarta. 

"Ini adalah atas perintah Bapak Presiden Jokowi untuk memastikan ketersediaan pangan menghadapi Ramadan hingga Lebaran. Oleh karena itu, hari ini kita sama-sama mengirim bawang merah dari Brebes ke DKI Jakarta sebanyak 25 truk. Hari ini panen bersama Wamendag dan besok akan diterima Gubernur DKI Jakarta," ujar Syahrul pada acara panen bawang merah tersebut di Desa Krasak, Kabupaten Brebes, Minggu (5/3/2023).

Menurut data BPS, luas panen dan produksi bawang merah nasional semakin meningkat dari tahun ke tahun. Di tahun 2018, luas panenya sebesar 156.779 hektare (ha) dengan produksi 1,50 juta ton, 2019 seluas 159.195 ha dengan produksi 1,58 juta ton, 2020 seluas 186.900 ha dengan produksi 1,82 juta ton, 2021 seluas 194.575 ha dengan produksi 2,0 juta ton dan 2022 seluas 185.051 dengan produksi 1,99 juta ton. 

Mentan menyebut, meskipun bawang merah secara agregat tahunan terhitung swasembada, namun produksi antar-bulan dan antar-wilayah masih belum merata sepanjang tahun.

"Produksi bawang merah masih terkonsentrasi di beberapa daerah seperti Brebes, Nganjuk, Bima, Enrekang, Solok, Garut dan sentra-sentra lainnya. Di sinilah pentingnya sinergi dan kolaborasi dari berbagai stakeholder terkait, untuk menciptakan orkestra penyediaan pangan nasional, khususnya bawang merah, mulai dari hulu hingga hilir," katanya.

Syahrul menyebut, Kementan memiliki mitra taktis dan strategis sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi nasional, yakni petani Champion. Champion merupakan orang-orang terpilih yang dipandang mampu mengkonsolidasikan segenap sumber daya yang ada untuk mendukung upaya pemerintah dalam menjaga pasokan dan harga kebutuhan pangan pokok yang rentan terhadap inflasi khususnya komoditas aneka cabai dan bawang merah.

"Tahun 2023 ini, para Champion telah menyatakan komitmennya untuk mengkonsolidasikan pasokan bawang merah sebanyak 5.750 ton dan aneka cabai sebanyak 2.750 ton sebagai stok cadangan Kementerian Pertanian jika sewaktu-waktu diperlukan terutama pada momentum Hari Besar Keagamaan Nasional seperti Puasa, Lebaran, Iduladha, Natal dan Tahun Baru," tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengaparesiasi kepada Kementerian Pertanian yang menyelenggarakan panen bawang merah dan berhasil meningkatkan produksinya, serta menjadikan neraca perdagangan tahun 2022 surplus Rp54,46 miliar, tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia.

Dengan demikian, pemerintah dapat memastikan langsung ketersediaan stok pangan dan mengendalikan inflasi, khususnya menghadapi Ramadan hingga Idulfitri tahun 2023. 

"Salah satu tugas kita (Kemendag) melihat mengecek guna memastikan langsung ketersediaan pangan di daerah dan pasar, termasuk bawang merah. Kemarin saya keliling dari Samarinda, Garut, Sumatera Barat dan sampai ke Indonesia timur di Makassar, Gowa dan seterusnya memastikan harga-harga itu terkendali," ucap Jerry.

"Memang ada fluktuasi sedikit tetapi masih dalam wajar. Dan saya yakin di Jawa Tengah ini juga dapat terkendali dengan baik. Ini tentu salah satunya berkat keberhasilan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam meningkatkan produksi pangan," sambungnya.

Jerry menuturkan, Kemendag terus mendukung agar ketersediaan pangan khususnya bawang merah ini aman dengan harga yang menguntungkan petani, pedagang dan masyarakat, salah satunya menyiapkan Sistem Resi Gudang (SRG). 

Sistem ini penting karena ketika panen raya tentu butuh penyimpanan, sehingga Kemendag juga ikut support dengan membangun gudang di daerah-daerah sehingga hasil panen bisa disimpan aman dan terpelihara dengan baik dalam ruangan yang cukup lama yakni 3 sampai 6 bulan seperti bawang merah. 

"Ini salah satu bentuk bagaimana kita membangun bersinergi dengan Kementan sehingga hulu dan hilirnya terpelihara dan terjaga dengan baik. Oleh karena itu, kita harus menjaga sinergitas untuk kepentingan masyarakat," katanya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut