Partai Perindo Buka Pintu Bagi Pelaku UKM yang Butuh Bimbingan Bisnis
JAKARTA, iNews.id - Partai Perindo siap membuka pintu selebar-lebarnya bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang membutuhkan bimbingan bisnis.
Ketua Bidang UKM dan Koperasi DPP Partai Perindo, Djoni Rolindrawan, mengatakan peluang berbisnis di Indonesia sangat banyak, namun masih ada masyarakat yang belum paham menjalani usaha.
Menurut dia, beberapa hal yang menjadi hambatan UKM untuk mengembangkan bisnis biasanya dari segi kredit modal usaha ke bank, serta perizinan usaha yang dianggap sulit.
"Nah, kita buka pintu bagi mereka yang ingin bertanya lebih lanjut soal itu supaya bisa menjalankan usaha dengan baik. Partai Perindo itu kan ada di pusat, wilayah kemudian ada juga di masing-masing kabupaten/kota. Dengan datang ke tempat kita mereka bisa mendapatkan edukasi," ujar Djoni dalam Podcast Aksi Nyata Partai Perindo, Senin (12/6/2023).
Selain itu, lanjutnya, Partai Perindo juga memiliki satuan tugas (Satgas) untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan dalam berusaha. Nantinya, para Satgas itu akan memandu pelaku UKM untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) yang mana hingga saat ini masih ada pelaku bisnis kesulitan dalam memperolehnya karena keterbatasan kemampuan.
"Kalau usahanya sudah berjalan, kita urus juga izin edarnya. Kemudian akses ke pemasarannya juga kita bantu," ungkap Djoni.
Di samping itu, Djoni juga menyoroti soal koperasi Indonesia yang saat ini masih kecil pemanfaatannya. Adapun, kontribusi korperasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) baru 5 persen.
"Kontribusi (koperasi) terhadap PDB kita baru 5 persen, kecil. Peran koperasi itu malah banyak terbukti di negara maju yang di mana persaingan mereka itu sudah persaingan bebas. Tapi justru koperasi tumbuh di sana. Dan omzet tahunan di sana bisa sampai mendekati besarnya APBN kita," kata Djoni.
Mengingat hal itu Perindo berupaya mendorong penggunaan koperasi dengan cara mentransformasikan koperasi konvensional ke koperasi modern (digital). Menurutnya, koperasi digital akan lebih disukai masyarakat dibandingkan konvensional.
"Kedepannya memang harus koperasi digital. Apalagi anggota partai Perindo katakan lah sekitar 20 juta yang tersebar di seluruh Indonesia kalau membentuk koperasi tentu harus menggunakan digital supaya bisa mencangkup luas transaksinya," tutur Djoni.
Editor: Jeanny Aipassa