Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mentan Gencarkan Operasi Pasar hingga Harga Beras di Bawah HET
Advertisement . Scroll to see content

Pedagang Dilarang Jual Beras Bulog di Atas HET, Badan Pangan: untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga

Senin, 13 Februari 2023 - 12:17:00 WIB
Pedagang Dilarang Jual Beras Bulog di Atas HET, Badan Pangan: untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi kembali menegaskan bahwa harga beras Bulog sudah ditetapkan dengan jelas sesuai dengan wilayah. (Foto: Antara/Ilustrasi)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi kembali menegaskan bahwa harga beras Bulog sudah ditetapkan dengan jelas sesuai dengan wilayah. Untuk itu, para penjual dilarang keras menjual beras tersebut di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Berkali-kali sudah kita tegaskan bahwa beras yang digelontorkan Bulog ke pasar tersebut tujuannya untuk stabilisasi pasokan dan harga di tingkat konsumen," ujar Arief dalam keterangannya dikutip, Senin (13/2/2023).

Adapun, harga patokan beras Bulog untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Sulawesi harga di gudang Bulog Rp8.300 per kilogram (kg), di Pasar induk atau pasar besar Rp8.900 per kg, dan di pasar kecil atau pedagang lainnya Rp9.450 per kg. 

Arief menambahkan, jika ada pihak yang dengan sengaja mengambil keuntungan dari pendistribusian beras Bulog dengan menjual beras di atas HET, maka itu sudah masuk ranah pelanggaran hukum. 

“Distributor atau pedagang yang menjual beras Bulog di luar ketentuan harga tersebut masuk ke dalam pelanggaran hukum. Apa yang dilakukan teman-teman Satgas Pangan dengan melakukan penangkapan saya kira sudah tepat agar memberikan efek jera,” kata dia.

Dia menuturkan, Bapanas melalui Perum Bulog saat ini terus melakukan penggelontoran beras agar harga beras turun. Namun, penyelewengan semacam ini mengakibatkan apa yang telah dikerjakan jadi terhambat. 

“Untuk menekan agar harga beras bisa turun, saat ini yang terpenting adalah eksekusi dan pengawasan SPHP di lapangan. Karena langkah-langkah strategis untuk menstabilkan harga beras sudah dan terus kita lakukan. Kita dukung Satgas Pangan semakin masif melakukan pengawasan,” tuturnya.

Arief menuturkan, SPHP atau operasi pasar beras tersebut akan terus dilakukan sepanjang tahun terutama menjelang panen raya yang jatuh pada akhir Februari, Maret, dan April ini. 

"Kita masifkan Program SPHP ini sampai dengan Panen Raya yang akan tiba sebentar lagi. Part berikutnya adalah bersama Kementan dan Bulog melakukan penyerapan panen lokal untuk stabilisasi ditingkat Petani dan mengisi kembali Gudang Bulog untuk CPP," ucapnya.

Menurutnya, Bapanas telah melakukan sejumlah langkah percepatan seperti pengiriman beras Bulog dari pelabuhan langsung ke gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, BUMD DKI Jakarta yang bergerak di sektor pangan, agar memotong rantai distribusi sehingga beras bisa cepat disalurkan ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). 

Selain itu, Bapanas juga mendorong beras Bulog masuk ke pasar retail agar semakin dekat dan mudah dijangkau masyarakat. Kini, mayarakat sudah bisa membeli beras premium Bulog seharga beras medium Rp47.250 per 5 kg, atau sesuai HET Rp9.450 per kg di sejumlah gerai retail modern. Beras dikemas dengan baik dan diberi label harga sehingga terhindar dari penyalahgunaan. 

"Kita sudah cek di retail modern berasnya tersedia, di PIBC juga kita bersama Dirut Bulog kita terus pastikan stok dan harganya. Ini sesuai arahan Presiden agar operasi pasar beras di cek langsung pelaksanaannya di lapangan," ujarnya.

Sampai dengan 9 Februari ini Bulog telah menyalurkan sebanyak 258.000 ton beras untuk kegiatan SPHP atau operasi pasar guna meredam laju peningkatan harga beras di tingkat konsumen. 

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut