Pedagang: Harga Bawang Putih Mahal, Kualitas Menurun
JAKARTA, iNews.id - Pedagang barang pokok di Pasar Baru Bekasi, bernama Fiki (27) mengatakan, harga bawang putih sekarang mahal. Hal itu imbas tertahannya izin impor dari pemerintah.
"Dampaknya (dari tertahannya izin importasi bawang putih oleh pemerintah) itu harga jadi mahal. Dari Lebaran harganya sudah naik terus, belum ada penurunan. Modal kita itu Rp33.000, paling jualnya itu Rp35.000, Rp38000," kata dia, Senin (29/5/2023).
"Naiknya itu enggak tinggi-tinggi juga, cuma belum ada tanda-tanda kapan mau turun ini harganya," imbuh Fiki.
Dia menuturkan, harga bawang putih saat kondisi normal dibanderol Rp 20.000-25.000 per kg. Fiki menjelaskan, di harga segitu, semua orang bisa beli dalam jumlah banyak, sehingga keuntungan yang didapatnya juga banyak dan cepat.
Dia mengungkapkan, di saat harga bawang putih murah, baik itu konsumen langganan maupun baru, pasti membeli di atas 1 kg. Dengan begitu, sebanyak 20 kg bawang putih habis terjual dalam sehari.
Namun, sekarang berbeda. Bawang putih yang dia beli 20 kg sehari, baru habis terjual dalam beberapa hari karena konsumen mengurangi jumlah pembelian.
"Normalnya harga bawang putih biasanya itu Rp25.000 atau Rp20.000 (per kg), itu ibaratnya yang paling murah, yang mana semua orang bisa beli dan saya juga masih ada untung. Karena kan lakunya banyak jadi untungnyaa juga ada. Lebih cepat jualnya. Cuma kalau lagi mahal begini belanja banyak juga kan yang beli sedikit. Yang tadinya orang itu beli sekilo, sekarang cuma setengah kilo," tutur Fiki.
Dia mengatakan, dari sisi pasokan tak ada hambatan. Yang menjadi permasalahan, harganya mahal, namun kualitasnya turun atau tidak bagus.
"Kalau dibilang susah dapatnya sih enggak. Cuma harganya mahal tapi kualitasnya menurun, enggak bagus bagus banget bawang putihya," ucapnya.
Editor: Jujuk Ernawati