Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Daftar Harga Bahan Pangan 12 November: Bawang-Minyak Goreng Naik, Daging Ayam Ras Turun
Advertisement . Scroll to see content

Pedagang Pasar Tradisional Teriak Minyak Goreng Langka, Masih Jual dengan Harga Lama

Jumat, 28 Januari 2022 - 13:38:00 WIB
Pedagang Pasar Tradisional Teriak Minyak Goreng Langka, Masih Jual dengan Harga Lama
Pedagang pasar tradisional teriak minyak goreng langka, masih jual dengan harga lama. Foto: Advenia E
Advertisement . Scroll to see content

BEKASI, iNews.id - Pemerintah telah menetapkan harga minyak goreng satu harga Rp14.000 per liter sejak 19 Januari 2022, yang tersedia di ritel modern dan pasar tradisional pada 26 Januari 2022. Namun minyak goreng murah belum tersedia merata di pasar tradisional di wilayah Bekasi, Jawa Barat. 

Di Pasar Ikopol, terpantau harga minyak goreng 1 liter yang dijual pedagang masih di kisaran Rp19.000-Rp20.000. Sementara ukuran 2 liter dibanderol Rp38.000-40.000. 

Seorang pedagang, Yuli (49) mengaku, distribusi minyak goreng satu harga belum sampai ke pasar Ikopol. Pasalnya, minyak goreng yang dijualnya masih Rp20.000 per liter. 

"Sampai hari ini belum ada barangnya, masih harga lama semua. Ini saja masih dijual Rp20.000 per liter," kata Yuli kepada MNC Portal Indonesia di lokasi sambil menunjukkan minyak goreng miliknya, Jumat (28/1/2022).

Dia menuturkan, minyak goreng saat ini sedang langka. Hal itu melihat ketersediaan barang di agen tempatnya membeli tidak ada. Itulah alasan Yuli tidak menyediakan banyak minyak goreng di warungnya. 

"Langka banget (minyak goreng). Barang yang ada di warung ini, ya cuma segini saja. Bukan karena saya enggak mau nyetok buat jualan, tapi di agennya yang enggak ada barang," ujarnya. 

Terkait kebijakan Pemerintah soal harga eceran tertinggi (HET) yang akan berlaku mulai 1 Februari 2022, Yuli menyambut baik. Namun, dia sangat berharap minyak gorengnya juga harus dipastikan tersedia.

"Saya setuju sama kebijakan baru itu. Malah membantu rakyat kecil. Harga minyak jadi tambah murah. Tapi barangnya tolong disediain karena percuma harga murah tapi barangnya enggak ada," ucap Yuli.

Senada, pedagang lainnya bernama Siti (45) menuturkan belum memperoleh minyak goreng satu harga tersebut sejak hari pertama diberlakukan. Karena itu, dia masih menjual minyal dengan harga yang lama.

"Belum ada nih sampai sekarang. Itu sudah berlaku sejak hari Rabu kemarin kan, tapi nyatanya belum. Ini saya masih jualin minyak goreng harga lama," kata Siti. 

Dia bercerita, banyak pembeli yang datang ke warungnya dengan menanyakan minyak goreng harga Rp14.000 per liter. Namun kenyataannya tidak ada, sehingga Siti sampai berulang kali menjelaskan minyak goreng satu harga belum masuk ke pasar tempatnya berjualan.

"Puluhan pembeli datang ke sini. Pertanyaannya sama. Sudah saya jelasin tetap saja enggak percaya, ya sudah apa boleh buat? Malah saya saranin mereka (pembeli) untuk beli ke supermarket supaya dapat murah krena di sini masih mahal," tuturnya.

Sementara pedagang lainnya, Sugeng (50) menuturkan, kebijakan menurunkan harga minyak satu harga di tengah situasi sulit adalah jalan yang tepat. Namun, dia menyayangkan distribusinya yang belum merata. 

"Bagus sebenarnya buat bantu rakyat kecil tapi sebarannya belum rata. Saya saja belum dapat minyak goreng murah. Di sini saja masih harga lama. Di agen-agen juga masih pada mahal," ujarnya.

Sugeng pun berharap, ketersediaan minyak goreng bisa benar-benar dipastikan merata di pasar tradisional. Sebab, di beberapa pasar tradisional, minyak goreng masih langka dan harganya masih mahal. 

Terkait kebijakan HET minyak goreng, Sugeng pun mendukung. Hanya saja, menurutnya, perlu diimbangi dengan ketersediaan barang di lapangan. 

"Saya dukung, itu bagus. Rakyat kecil seperti pedagang-pedagang jadi kebantu. Tapi dipikirkan juga barang-barang kami yang ada di toko gimana kalau harganya murah tapi di kami masih mahal? Kalau saya jualin di patokan harga yang baru, sayanya rugi," tuturnya.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut