Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menkeu Purbaya Ungkap Penyebab Keterlambatan Penyaluran BLT Rp900.000 
Advertisement . Scroll to see content

Pelaku Bisnis Bisa Manfaatkan Perang Dagang AS-China untuk Tingkatkan Ekspor

Kamis, 28 Oktober 2021 - 08:05:00 WIB
Pelaku Bisnis Bisa Manfaatkan Perang Dagang AS-China untuk Tingkatkan Ekspor
Pelaku bisnis bisa manfaatkan perang dagang AS-China untuk tingkatkan ekspor. Foto: Ilustrasi
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, para pelaku bisnis di Indonesia bisa memanfaatkan kondisi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China untuk meningkatkan ekspor ke Asia Pasifik.

“Dengan adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China, kondisi ini menjadi momentum yang dapat dimanfaatkan para pelaku bisnis untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke wilayah Asia Pasifik,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (28/10/2021).

Salah satu peluang baru yang mengemuka adalah distribusi produk kesehatan. Menurutnya, selain menjadi kebutuhan, juga menjadi pemicu dalam kegiatan ekonomi.

Dia pun mengajak para pelaku logistik dan forwarder untuk menangkap peluang baru guna mendorong pertumbuhan logistik nasional di tengah pandemi Covid-19 di nasional maupun internasional. Budi Karya berharap Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia/Indonesian Logistics & Forwarders Association atau ALFI/ILFA Indonesia mampu berperan, berkolaborasi, dan bersinergi dengan pemerintah dalam membuka peluang-peluang baru tersebut.

“Tak hanya itu asosiasi ini harus mampu menciptakan iklim usaha yang kompetitif, dan melakukan sejumlah perbaikan pada sektor pergudangan dan manufaktur, yang dapat meningkatkan kepercayaan para pengguna jasa layanan logistik,” tuturnya.

Budi Karya menuturkan, meski masa pandemi Covid-19 berdampak pada semua sektor, namun industri jasa logistik yang berkaitan dengan transaksi bisnis to customer, customer to customer masih dapat bertahan. 

Distribusi komoditas justru mengalami peningkatan di masa pandemi hingga 70 persen dengan posisi angkutan barang sebanyak 35,8 juta. Indeks kinerja logistik Indonesia meningkat dari peringkat 63 pada 2016 menjadi 46 pada 2018, dengan indeks LPI mencapai 3,15, atau menjadi yang tertinggi selama 10 tahun terakhir.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut