Pemasangan Bilah Terakhir Sayap Garuda di Kantor Presiden IKN Rampung, Ini Penampakannya
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merampungkan pembangunan Istana Presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ini ditandai dengan pemasangan bilah terakhir sayap garuda yang berada di paling ujung struktur bangunan.
Pemasangan bilah terakhir sayap garuda terakhir disaksikan oleh Menteri PUPR sekaligus Plt Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono dan perupa yang merancang dan membuat bilah-bilah tembaga pembentuk sayap garuda, Nyoman Nuarta.
"Alhamdulillah, kita akan melihat pemasangan bilah ke 4.650 yang menandai selesainya pembangunan gedung Kantor Presiden di KIPP IKN," ucap Basuki dalam keterangannya, Minggu (21/7/2024).
Basuki memastikan pembangunan Istana Presiden di IKN 100 persen akan menggunakan produk dalam negeri. Ini bertujuan agar pengusaha dalam negeri bisa mendapatkan keuntungan dari pembangunan proyek ibu kota baru.
"Untuk TKDN saya ingin terus mendorongs semangat kita menggunakan TKDN atau produk dalam negeri, Istana Presiden, Kantor Presiden insyaallah 100 persen interiornya akan memakai produk dalam negeri," katanya beberapa waktu lalu.

Basuki menyampaikan, pembangunan gedung Kantor Presiden sudah dibuat langsung oleh desainer dalam negeri, Nyoman Nuarta yang juga mendesain jembatan di ruas Jalan Tol IKN. Sementara, pada bagian gedung dilengkapi dengan modul bilah sebanyak 4.650 bilah yang nantinya akan membentuk lambang burung garuda yang menjadi facade dari gedung Kantor Presiden.
Pembangunan Kantor Presiden di bawah tanggung jawab Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur dengan kontraktor pelaksana PT PP-WIKA KSO dengan anggaran bersumber dari APBN senilai Rp1,56 triliun.
Pembangunan Kantor Presiden nantinya terdiri dari lobby utama, ruang kerja presiden, ruang rapat kabinet, ruang drop off presiden, ruang audiensi, ruang Press conference, dan Lobby penerimaan kanan.
Sebagai informasi, pembangunan gedung Kantor Presiden IKN memiliki nilai kontrak Rp1,5 triliun dengan estimasi waktu pengerjaan selama 720 hari kalender.
Editor: Aditya Pratama