Pembahasan Utang AS Tertunda, Tunggu Biden Pulang dari KTT G7
NEW YORK, iNews.id - Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Kevin McCarthy mengatakan, pembahasan mengenai utang tertunda. Itu karena masih menunggu kepulangan Presiden AS Joe Biden dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jepang.
McCarthy menuturkan, Gedung Putih terus bergerak mundur dalam negosiasi. Hal tersebut menghancurkan ekspektasi pasar tentang kesepakatan yang dapat memberikan kepastian kepada investor. Pasalnya, pembicaraan konkret dengan pemimpin Gedung Putih sangat dinantikan.
"Saya tidak berpikir pembahasan akan bisa bergerak maju sampai presiden bisa kembali ke negara ini," kata dia, dilansir dari Financial Times, Minggu (21/5/2023).
Biden diperkirakan belum akan kembali ke Gedung Putih sampai pukul 23.00 pada Minggu waktu setempat.
Tertundanya pembahasan tersebut meningkatkan ketidakpastian seiring dengan batas plafon utang AS yang perlu dinaikkan pada 1 Juni 2023. Jika hingga saat itu kesepakatan belum juga tercapai, AS akan menghadapi gagal bayar utang yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini pun berpotensi menjerumuskan pasar global ke dalam kekacauan dan ekonomi AS ke dalam resesi.
Nada suram McCarthy diimbangi dengan pesimistis dari Gedung Putih, yang menyalahkan keadaan negosiasi alot karena Partai Republik mengadopsi gerakan ‘Make America Great Again’ dari Donald Trump.
"Hanya kepemimpinan Republik yang mengancam untuk membuat bangsa kita gagal bayar untuk pertama kalinya dalam sejarah kecuali tuntutan partisan ekstrem terpenuhi," ucap Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre.
Mengingat dampak ekonomi negatif dari gagal bayar, serta dampak politik yang tidak dapat diprediksi, Gedung Putih dan kongres diharapkan akan mencapai kesepakatan. Adapun, kedua belah pihak masih tersendat dalam membahas persyaratan untuk menaikan plafon utang.
Dari sisi Partai Demokrat, Biden kecewa karena Partai Republik tidak akan mempertimbangkan cara untuk meningkatkan pendapatan melalui peningkatan pajak orang kaya dan perusahan. Padahal, hal tersebut merupakan strategi Biden untuk bisa tetap membiayai program sosial masyarakat AS.
Sementara, dari sisi Partai Republik, McCarthy menolak untuk meningkatkan plafon utang melewati batas 31,4 triliun dolar AS, kecuali Biden dan Demokrat setuju memangkas pengeluaran dalam anggaran federal.
Editor: Jujuk Ernawati