Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kronologi 250 Ton Beras Ilegal asal Thailand Masuk RI lewat Sabang, Langsung Disegel Mentan
Advertisement . Scroll to see content

Pemerintah Bangun 25.000 Gudang Darurat untuk Simpan Stok Beras

Senin, 12 Mei 2025 - 11:48:00 WIB
Pemerintah Bangun 25.000 Gudang Darurat untuk Simpan Stok Beras
ilustrasi stok beras nasional melimpah, pemerintah bangun 25.000 gudang darurat. (Foto: Ilustrasi/Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah tengah membangun 25.000 gudang darurat untuk menyimpan stok beras. Hal ini merespons serapan beras Bulog yang saat ini tengah meningkat bahkan menjadi yang tertinggi dalam sejarah penyerapan beras nasional.

Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, gudang darurat dibangun untuk menampung stok beras yang melonjak signifikan. Terlebih serapan beras juga masih akan terus dilakukan sepanjang tahun.

“Biasanya serapan sebesar ini tercapai dalam setahun penuh. Tapi kini, dalam waktu kurang dari lima bulan, kita berhasil melampauinya. Ini lompatan eksponensial,” ujar Amran dalam keterangan resminya, Senin (12/5/2025).

“Kami pastikan Bulog terus menyerap hingga kapasitas maksimal. Bahkan, kapasitas gudang telah ditambah 1,1 juta ton dan sedang dibangun 25.000 gudang improvisasi,” tutur dia.

Sebagai informasi, Bulog sendiri telah menyerap 2.023.063 ton setara beras dari petani lokal per Sabtu (10/5/2025). Dengan tambahan serapan ini, stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog sekarang mencapai 3,6 juta ton.

Dengan serapan yang akan terus dilakukan oleh Bulog, Amran optimistis stok beras nasional bisa menembus 4 juta ton pada akhir Mei 2025. Menurutnya, angka ini belum pernah terjadi dan ini akan kemenangan petani Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional diproyeksikan mencapai 18,76 juta ton hingga Juni 2025. Sementara itu, laporan USDA memperkirakan produksi Indonesia tahun ini menembus 34,6 juta ton, menjadikan Indonesia produsen beras terbesar di ASEAN.

“Ini murni produksi dalam negeri. Publik perlu tahu bahwa keberhasilan ini adalah hasil kerja keras petani dan kebijakan yang tepat sasaran,” ujar Amran.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut