Pemerintah Didorong Kuasai Saham Bank Muamalat
JAKARTA, iNews.id – PT Bank Muamalat Tbk saat ini tengah mencari investor baru untuk keluar dari kemelut minimnya modal.
Direktur Utama Bank Muamalat Achmad Permana mendorong agar pemerintah bisa menjadi investor Bank Muamalat. Sebab, bank syariah pertama di Indonesia ini didirikan oleh unsur pemerintah, termasuk Presiden Soeharto, Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Menurut saya ini adalah momentum untuk bisa kalau ada lokal investor apalagi kalau bisa masuk dari pemerintah karena momentumnya sangat tepat," ujar Permana di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (11/4/2018).
"Karena bagaimanapun Bank Muamalat unik lah dibanding dengan bank syariah lain pun, segmennya itu khas gitu ya," tambahnya.
Menurut dia, pemerintah bisa menguasai bank muamalat lewat bank BUMN. Saat ini, kata dia, sudah ada beberapa bank BUMN yang menyatakan berminat menanamkan modalnya ke Bank Muamalat meski masih sebatas pembicaraan awal.
"Sudah ada pembicaraan dengan BUMN, bank maupun oh dengan induk juga ada. Dengan pemegang saham juga sudah. Mudah-mudahan bisa direalisasikan," tuturnya.
Saham Bank Muamalat saat ini tercatat masih dimiliki Islamic Development Bank (IDB) 32,74 persen, Boubyan Bank asal Kuwait 22 persen, Atwill Holdings Limited asal Arab Saudi 17,91 persen, dan National Bank of Kuwait 8,45 persen.
Permana mengatakan, Bank Muamalat saat ini tengah membutuhkan suntikan modal untuk melakukan ekspansi penyaluran kredit.
Dia mengklaim, bank yang didirikan pada 1991 ini diminati oleh banyak investor, termasuk dari luar negeri seperti Malaysia dan negara-negara Timur Tengah lainnya. Nantinya, investor baru Bank Muamalat bisa masuk melalui skema penerbitan saham baru (right issue).
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, akuisisi Bank Muamalat oleh pemerintah lewat bank BUMN bisa saja terjadi. Namun, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan surat resmi soal akusisi Bank Muamalat oleh bank BUMN.
"Kalau belum ada surat jangan ngomong,” kata Wimboh.
Saat itu, calon investor Bank Muamalat memang banyak beredar. Sejauh ini, baru perusahaan sekuritas PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (IDX: PADI) yang mengajukan secara resmi kepada OJK.
Namun, OJK tidak memberikan restu lantaran Minna Padi menolak mengungkap konsorsium di balik rencana akuisisi itu. Padahal, Minna Padi sudah menaruh dana escrow sebesar Rp1,7 triliun sebagai bagian dari rencana pembelian Bank Muamalat.
Editor: Rahmat Fiansyah