Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penyaluran BBM dan Elpiji ke 3 Kabupaten di Aceh Dikirim via Udara, Ini Alasannya
Advertisement . Scroll to see content

Pemerintah Mau Uji Coba BBM Rendah Sulfur 17 Agustus Nanti, Apa Itu?

Jumat, 12 Juli 2024 - 21:39:00 WIB
Pemerintah Mau Uji Coba BBM Rendah Sulfur 17 Agustus Nanti, Apa Itu?
ilustrasi BBM rendah sulfur mau diuji coba pada 17 Agustus (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah akan uji coba bahan bakar minyak (BBM) rendah sulfur pada 17 Agustus 2024 nanti. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif BBM tersebut memiliki kandungan sulfur yang lebih rendah sehingga tidak terlalu menghasilkan emisi polutan.

Arifin mengatakan, meski pemerintah tengah merencanakan uji coba BBM jenis baru tersebut, tidak ada penggantian BBM yang sudah diperjualbelikan sebelumnya.

"Tidak ada (BBM Jenis Baru), kita kan sekarang ini kan udara kita kan banyak emisi. Ini gimana caranya supaya menguranginya, supaya kita hidup sehat. Jadi kita alternatifnya pakai yang BBM yang rendah sulfur," ucap Arifin kepada awak media saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (12/7/2024).

Lebih lanjut, ia menjelaskan saat ini pemerintahan tengah mengkaji ihwal penerapan BBM rendah sulfur tersebut sebelum dilakukan uji coba di publik. Pengkajian saat ini, kata Arifin, dilakukan dengan cara mengubah zat pencampur BBM sehingga menghasilkan emisi yang lebih rendah.

"Jadi gini ya, kita cari bahan pencampur yang memang bisa mengurangi sulfur konten," tutur dia.

Arifin menjelaskan bahwa kandungan sulfur pada BBM yang diperjualbelikan saat ini masih tinggi yakni sekitar 500 ppm (part per million). Padahal, standar yang diterapkan, yaitu EURO 5, seharusnya sudah di bawah 50 ppm.

"Kalau sekarang kita kan masih 500 PPM-an. Kalau standarnya EURO 5 kan sudah harus di bawah 50," kata Arifin.

Arifin menegaskan, pemerintah berani mengkaji penurunan kadar sulfur bagi BBM ini dikarenakan ketersediaan anggaran yang memadai. Meski ia mengakui kilang minyak di Balikpapan, belum rampung sehingga membutuhkan anggaran.

"Tapi menuju itu kan ongkosnya ada. Tapi kilang kita belum kelar sih yang di Balikpapan," ucapnya.

Sebelumnya, Arifin juga menyebutkan pemerintah belum tentu melaksanakan pembatasan penjualan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada Agustus besok. Sebab, saat ini pemerintah tengah mengkaji terlebih dahulu guna penerapannya menjadi tepat sasaran terhadap masyarakat.

"Arahnya ke kita kan mau tepat sasaran, lagi diperdalam lagi. Kita lagi mempertajam dulu, mempertajam datanya," kata Arifin.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut