Pemerintah Siapkan 4 KEK Baru Senilai Rp161 Triliun, Ada di Mana Saja?

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah melalui Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus menyiapkan 4 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru pada tahun 2024. Daerah tersebut berpotensi mendatangkan invetasi sebesar Rp161 triliun.

Menurut Plt.m Sekretaris Jendral Dewan Nasional KEK Rizal Edwin keempat KEK baru tersebut saat ini tengah menunggu Peraturan Pemerintah (PP) sebagai landasan hukum penetapan KEK baru tersebut. 

Baca Juga

Dua Proyek KPBU Hunian ASN di IKN Dilelang, Toal Nilainya Rp5,5 Triliun

"Kita perlu ada penetapan PP yang akan di tandatangani oleh Presiden kemudian untuk investasinya jumlahnya dari 4 KEK tersebut adalah Rp161 triliun," ucap Edwin dalam media briefing di Jakarta, Senin (22/7/2024).

Adapun, 4 KEK baru tersebut adalah Sulawesi, Kepualuan Riau, Banten, BSD, dan Riau. Pertama KEK yang berada di Sulawesi, yaitu KEK Industri Hijau Bungku di Morowali, Sulawesi Tengah dengan rencana kegiatan usaha produksi dan pengolahan logistik hingga distrubusi pengembangan energi.

Baca Juga

Kekayaan Susut Rp481 Triliun, Elon Musk Jadi Miliarder Paling Rugi hingga Semester I 2024 

Kedua, di Provinisi Riau ada KEK Nipa. KEK ini akan difungsikan untuk mendukung industri logistik dan distribusi pengembangan energi.

Ketiga adalah KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam yang berlokasi di Batam. Proyek KEK baru ini akan berfokus pada pariwisata kesehatan.

Baca Juga

Kekayaan AHY Capai Rp116,5 Miliar, Ini Isi Garasi Sang Ketum Demokrat

Terakhir adalah KEK Edutek Medika Internasional Banten yang berlokasi di Bumi Serpong Damai (BSD), Kabupaten Tangerang. KEK ini berfokus pada riset, ekonomi digital dan pengmbangan teknologi pendidikan, kesehatan dan industri kreatif.

Edwin menjelaskan dari total proyeksi investasi Rp161 triliun itu diperkirakan berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri). Porsinya sekitar 71 persen PMA dan 39 persen PMDN.

"Untuk keempat KEK baru ini saat ini masih dalam proses penetapam PP," kata Edwin.

Editor: Puti Aini Yasmin