Pemerintah Tuntaskan Pembangunan 351 Hunian Tetap untuk Korban Gempa Cianjur
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menuntaskan pembangunan 351 hunian tetap untuk korban gempa Cianjur, Jawa Barat.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan pembangunan 351 hunian tetap dilakukan dalam 2 tahap, sesuai dengan lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk merelokasi masyarakat terdampak gempa yang tinggal di kawasan zona merah sesar Cugenang.
“Sangat berbahaya jika masyarakat tetap tinggal di zona merah dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap gempa dan gerakan tanah atau longsor. Jadi pemerintah Kabupaten Cianjur menyediakan lahan di Kecamatan Cilaku dan Mande,” kata Basuki, dalam keterangan, dikutip Jumat (28/4/2023).
Secara total, pembangunan hunian tetap tahap I berada di Kecamatan Cilaku sebanyak 200 unit, sementara hunian tahap II berada di Kecamatan Mande sebanyak 151 unit.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, mengatakan seluruh hunian tetap engan teknologi rumah tahan gempa, yang disebut rumah instan sederhana sehat (RISHA) telah selesai dibangun.
Adapun hunian tetap Tahap I sebanyak 200 unit di Kecamatan Cilaku sudah rampung pada Maret 2023 dan telah dihuni masyarakat terdampak gempa Cianjur.
“Pada 18 April 2023 lalu, sebanyak 151 unit hunian tetap Tahap II di Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, juga selesai dibangun dan akan diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Cianjur,” kata Iwan.
Dia mengungkapkan, hunian tetap tahap I dibangun di atas lahan seluas 2,4 hektare, dan tahap II seluas 1,9 hektar, yang seluruhnya telah dilengkapi oleh prasarana, sarana dan utilitas (PSU) sehingga memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat penerima manfaat.
Sementara hunian tetap Tahap II, jalan lingkungan serta saluran air juga sudah selesai dibangun. Sedangkan untuk prasarana dan sarana umum seperti masjid dan balai warga masih dalam proses pembangunan.
Iwan menjelaskan, hunian tetap Tahap I dan II dibangun dengan tipe 36 meter persegi di atas kavling seluas 75 meter persegi. Huntap tersebut terdiri dari ruang keluarga, dua kamar tidur, kamar mandi dan dapur.
Spesifikasi bangunannya menggunakan struktur rumah tahan gempa RISHA, dinding bata ringan, dan plester aci. Rangka atap bangunan menggunakan baja ringan dan penutup atap galvalum. Sedangkan lantainya menggunakan keramik ukuran 60x60 dengan pintu dan jendela berbahan UPVC, serta plafon gypsum.
Pembangunan hunian tetap Tahap I dan II dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya dan Manajemen Konstruksi PT Indah Karya.
“Kami berharap Huntap ini setelah kami serahkan kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur bisa segera dihuni oleh masyarakat yang tercatat sebagai penerima bantuan relokasi hunian,” kata Iwan.
Sebagai informasi, gempa Cianjur, Jawa Barat, terjadi pada 21 November 2022 pukul 13.21 WIB, dengan kekuatan 5.6 M dan kedalaman 10 km yang mengakibatkan korban jiwa hingga 600 orang.
Editor: Jeanny Aipassa