Pemuda 32 Tahun Kantongi Rp14 Miliar dari Jualan NFT
NEW DELHI, iNews.id - Seorang pemuda berusia 32 tahun bernama Amrit Pal Singh menghasilkan lebih dari 1 juta dolar AS atau Rp14,2 miliar dengan menjual 57 token nonfungible atau NFT dari karya seni miliknya dalam waktu sekitar sembilan bulan.
Meski Singh telah menjadi desainer dan ilustrator selama lebih dari sembilan tahun, tapi dia baru mencetak NFT pertamanya pada Februari 2021 lalu. Dia menciptakannya setelah seorang teman mengatakan kepada Singh, salah satu proyek masa lalunya yang disebut Toy Faces akan berfungsi dengan baik sebagai NFT.
"Langsung, saya mendapatkan beberapa tawaran," kata dia, dikutip dari CNBC Make It, Minggu (21/11/2021).
Singh yang tinggal di New Delhi, India ini kemudian menjual lebih banyak NFT Toy Faces miliknya di pasar aset digital, seperti Foundation dan SuperRare. NFT adalah aset digital yang mewakili objek dunia nyata, seperti seni, musik, item dalam game, dan video.
Sementara Toy Faces adalah potret 3-D seperti kartun dari orang atau karakter yang berbeda, seperti Malala Yousafzai, Steve Jobs, dan Frida Kahlo. Mereka juga nongeneratif, artinya Singh menciptakan masing-masing, satu per satu.
"Kebanyakan dari mereka terinspirasi oleh sosok yang telah menginspirasi saya," ujarnya.
Meski harganya bervariasi, masing-masing NFT Toy Faces dijual sekitar 1 ether atau sekitar 4.706 dolar AS atau sekitar Rp67 juta.
Selain Toy Faces miliknya, Singh juga merancang dan menjual Toy Rooms, yang merupakan kumpulan ilustrasi 3-D yang menggambarkan berbagai ruangan, termasuk gua Aladdin, ruang belajar hobbit di Lord of the Rings, dan ruang tamu The Simpsons. Harga dasar untuk setiap NFT Toy Rooms sekitar 1,22 ether atau sekitar 5.741 dolar AS atau Rp81,77.
Jika salah satu karyanya dijual kembali, Singh juga akan mendapatkan royalti 10 persen untuk setiap penjualan sekunder.
Sementara itu, Singh menginvestasikan pendapatannya pada seniman lain dengan membeli NFT mereka. Dia telah menghabiskan lebih dari 30 ether atau lebih dari 141.000 dolar AS dengan harga saat ini pada NFT untuk menampilkannya di metaverse.
"Saya membeli galeri virtual, tanah, dan kafe yang pada dasarnya adalah museum untuk Toy Faces dan karya seni lainnya yang saya kumpulkan dari seniman yang sangat saya kagumi," ucap dia.
Ke depan, dia berencana untuk fokus pada NFT secara penuh waktu. Alasannya, kata dia, NFT memungkinkannya untuk memiliki sesuatu yang lebih ekspresif.
Editor: Jujuk Ernawati