Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bea Cukai Ungkap Modus Baru Under Invoicing: Ekspor Rokok, tapi Isinya Air Mineral
Advertisement . Scroll to see content

Pemuda asal Malang Ini Sukses Inovasi Produk Kerajinan Kulit hingga Tembus Pasar Global

Senin, 07 Agustus 2023 - 11:22:00 WIB
Pemuda asal Malang Ini Sukses Inovasi Produk Kerajinan Kulit hingga Tembus Pasar Global
Galuh Tri Pamungkas pemuda yang kembangkan produk kerajinan kulit. (Foto: Avirista Midaada/MPI)
Advertisement . Scroll to see content

MALANG, iNews.id - Pemuda asal Kabupaten Malang ini berhasil memberdayakan masyarakat sekitar berkat pemasaran digital kerajinan kulit. Pemuda bernama Galuh Tri Pamungkas merintis usaha kerajinan kulit sejak 2014 lalu, namun dia baru membuat brand sendiri bernama Revenleather pada 2019 lalu pascaproduknya laris manis di beberapa marketplace.

Galuh mengungkapkan, bila dia mengawali usaha kerajinan kulit pada 2014 lalu. Saat itu dia masih menempuh pendidikan di Universitas Negeri Malang (UM) ketika keluarganya mengalami persoalan ekonomi. 

"Saat itu usaha ayah saya sedang ada masalah ekonomi bangkrut. Akhirnya dari sisi ekonomi tidak memungkinkan lagi untuk lanjut kuliah. Orang tua bangkrut, ibu depresi. Akhirnya menjadikan saya bisa mandiri, berpikir caranya gimana bisa mandiri," ujar Galuh saat ditemui iNews.id, Senin (7/8/2023).

Dari sana dia mulai berkecimpung dalam kerajinan kulit dari sapi. Namun di awal dia hanya memasarkan beberapa produk kerajinan kulit yang diproduksi masyarakat sekitar Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Produk itu kemudian diunggahnya di sebuah marketplace yang kini sudah tutup. 

"Kita putuskan yang kita jual produk kulit yang ada di sekitar sini. Setiap hari Sabtu-Minggu kita foto, Minggu malam kita upload, dulu belum ada akses internet kita ke warnet mengupload-nya, situsnya sekarang sudah enggak ada. Kok dari sana responnya bagus, awalnya cuma foto produk orang saya kulakan sendiri," tuturnya.

Galuh akhirnya mencoba membeli dalam jumlah besar di Pasar Besar Kota Malang. Dari produk yang dibelinya itu dia lantas mencoba menjualkan kembali dibantu beberapa rekannya. Hasilnya, perlahan tapi pasti produk kerajinan kulit yang dia pasarkan mulai mendapat segmentasi konsumen.

Puncaknya, ketika Galuh beralih marketplace sehingga membuat kepercayaan konsumen kian meningkat. Apalagi di marketplace baru tersebut, penggunanya disebut lebih banyak. Hal ini membuat produknya jauh lebih mudah laku hingga puluhan produk seharinya. 

Saat itu, dia belum menggunakan brand sendiri, dan hanya numpang brand ke salah satu brand fashion ternama di Indonesia. Akibatnya, ketika produknya sudah mulai naik, pihak marketplace menghapus toko jualannya karena menjual produk KW.

"Penjualan kita sudah bagus, ada satu problem lagi, waktu itu yang kita jual produk KW. Dalam artian pakai merk yang terkenal, ketika produk ini laris dan itu produk KW sama Tokopedia dihapus, akhirnya kita mikir lagi gimana ya, kita putuskan mau enggak mau buat merek sendiri, titik poin di sana akhirnya memutuskan membuat merek Revenleather," katanya.

Dirinya dan beberapa teman usahanya akhirnya memulai langkah baru dengan belajar pemasaran digital melalui media sosial Facebook. Lambat laun usaha pemasaran kerajinan kulitnya membuahkan hasil. Berbagai produk mulai dari dompet, tas, ikat pinggang, hingga tempat ID card, yang diproduksi dan dijualnya laris manis di pasaran.

"Merek Revenleather ini mulai 2019 ya karena tadi berawal dihapus makai produk KW. Kalau sekarang jalan sudah terjual 200-300 produk sehari. Memperdayakan lebih dari 100 mitra pengerajin kulit," ucapnya.

Bahkan, mitra pengerajinnya kini telah tersebar hingga tiga kabupaten kota di Jawa Timur. Selain di Kabupaten Malang, Kota Malang, mitra pengerajin kulit juga tersebar di wilayah Kabupaten Jombang, Tuban, dan Sidoarjo. 

"Kalau yang di Malang dan Kepanjen ini ada 40-50 lebih, di Sidoarjo sekitar 30-40 orang mitra pengerajin. Kalau pekerjanya internal di sini ada 30 orang, yang magang ada 15, mayoritas memang anak muda, lulusan SMK kebanyakan, ada yang sarjana, banyak yang dari Malang sini, ada yang dari luar Malang," ujarnya.

Kini berkat kerja keras Galuh dan rekannya, dia bisa memberdayakan masyarakat melalui kerajinan olahan kulit. Bahkan kini produknya telah menembus tiga pasar ekspor di Malaysia, Singapura, dan Filipina. 

"Kalau yang di tiga negara ini dipasarkan marketplace, sudah rutin ada yang beli, tapi belum ada reseller, cuma pasarnya memang ada," tuturnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut