Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 5 Negara di Asia Tenggara Bersaing di Startup Wars 2025, Indonesia Jadi Tuan Rumah
Advertisement . Scroll to see content

Pendanaan Investor pada Startup Mulai Bergeser dari Marketplace, Ini 3 Sektor yang Dilirik

Rabu, 21 September 2022 - 14:55:00 WIB
Pendanaan Investor pada Startup Mulai Bergeser dari Marketplace, Ini 3 Sektor yang Dilirik
Ilustrasi Startup. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pendanaan investor untuk perusahaan rintisan (startup) mulai bergeser dari marketplace seiring melandainya pandemi Covid-19. Saat ini, ada 3 sektor Startup yang dilirik investor, yakni financial technologi (fintech) atau pinjaman online (pinjol), pendidikan (edutech), dan suplay chain. 

Ketua Umum IDIEC (Indonesian Digital Empowering Community), M Tesar Sandikapura, mengatakan munculnya berbagai startup baru pascapandemi bukan disebabkan ada peningkatan investasi dari investor. 

Yang terjadi adalah investor mulai melakukan shifting pendanaan dari startup marketplace dan berpindah ke sektor lain karena melihat keuntungan dan prospek perusahaan startup ke depan.

"Tidak ada peningkatan pendanaan dari sektor tertentu, sebenarnya mereka hanya melakukan siftting, yang tadinya mereka besar di market place, terus pindah, owh ternyata ada yang lebih menarik ini," ujar Tesar dalam Market Review IDXChanel, Rabu (21/9/2022).

Menurut dia, investor pada perusahaan startup market place mulai kurang diminati. Itu sebabnya, saat ini market place mulai seret memberikan promo menarik kepada penggunanya.

Bahkan hal terburuk dari kurangnya pendanaan dari investor ada juga startup marketplace yang sampai melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) terhadap karyawan untuk efisiensi.

Dia menjelaskan, ada beberapa sektor yang kini dilirik investor untuk investasi di startup, seperti mislanya fintech. Saat ini, banyak UMKM membutuhkan pendanaan yang mudah untuk kembali reborn pasca pandemi.

"Ternyata orang cukup membutuhkan fintech, edutech, mungkin yang masih bisa bertahan adalah suply chain, saya rasa Investor masih mau mendanai sektor tersebut," ungkap Tesar.

Dia mengungkapkan, pemerintah bisa hadir dalam memperbaiki ekosistem bisnis pada marketplace, yang selama ini terbukti mampu bertahap mengandalkan investor. 

"Mereka (marketplace) yang menjual barang dengan harga murah yang diselingi berbagai promo hanya yang justru memastikan ekosistem yang lain," kata Tesar.

Dia menuturkan, fenomena ini harus menjadi perigatan bagi startup marketplace untuk mulai berbenah diri, sekaligus mendorong kolaborasi antarstartup untuk membentuk ekosistem yang kuat. 

"Jangan kita saling membunuh, karena ketika ada satu yang tidak berjalan, itu akan membunuh ekosistem yang lain. Saya berharap peran pemerintah bisa hadir, sehingga semua startup bisa tumbuh walaupun tidak ada yang mayoritas, tetapi ini jauh lebih aman, dibandingkan ada unicorn yang besar tapi justru membunuh startup dibawah," tutur Tesar.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut