Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Angela Tanoesoedibjo: Kunci Media Tetap Relevan adalah Unlocking Value dan Transformasi Digital
Advertisement . Scroll to see content

Penerbit Straits Times Restrukturisasi Bisnis Media Jadi Entitas Not for Profit

Minggu, 09 Mei 2021 - 20:37:00 WIB
 Penerbit Straits Times Restrukturisasi Bisnis Media Jadi Entitas Not for Profit
Pemimpin Singapore Press Holdings Ltd (SPH), Lee Boon Yang.
Advertisement . Scroll to see content

SINGAPURA, iNews.id - Singapore Press Holdings Ltd (SPH), penerbit dari The Straits Times, memutuskan merestrukturisasi bisnis medianya menjadi entitas not for profit agar fokus pada jurnalisme berkualitas.

Dalam pengumuman resmi, Kamis (6/5/2021), Pemimpin SPH, Lee Boon Yang, mengatakan restrukturisasi mencakup pengalihan semua bisnis yang berhubungan dengan media, termasuk anak perusahaan, karyawan, Pusat Berita dan Pusat Cetak yang relevan bersama dengan hak sewa masing-masing, dan semua aset kekayaan intelektual dan teknologi informasi terkait, ke anak perusahaan yang baru didirikan, yakni SPH Media Holdings Pte Ltd (SPH Media).

“Restrukturisasi melalui pengalihan semua bisnis yang berhubungan dengan media ke SPH Media, memungkinkan bisnis media untuk fokus pada jurnalisme berkualitas dan berinvestasi pada bakat dan teknologi baru untuk memperkuat kemampuan media digital, tanpa tekanan memberi keuntungan bagi pemegang sahama,” kata Lee Boon Yang, seperti diberitakan The Straits Times, Jumat (7/5/2021). 

Dia menjelaskan, SPH tidak akan lepas tangan begitu saja dari kelanjutan bisnis medianya terkait proses restrukturisasi. SPH akan menyediakan sumber daya dan pendanaan awal bagi SPH Media dengan suntikan dana sebesar 80 juta dolar Singapura atau sekitar 59,85 juta dolar Amerika Serikat (AS) dan memberikan saham SPH senilai 30 juta dolar Singapura dan unit SPH Reit, serta kepemilikan saham SPH di empat investasi media digitalnya. 

Berdasarkan proposal restrukrturisasi, SPH Media akan dialihkan menjadi perusahaan not for profit, dan akan menjadi perusahaan publik yang baru dibentuk yang dibatasi oleh jaminan, atau disebut CLG, yakni perusahaan yang tidak memiliki pemegang saham, tetapi memiliki anggota yang bertindak sebagai penjamin kewajiban perusahaan. 

Dengan menjadi perusahaan not for profit, SPH Media yang membawahi The Straits Times dan Lianhe Zaobao, akan dijalankan secara komersial seperti bisnis umumnya yang mencari keuntungan, namun semua keuntungan ditarik dan diinvestasikan untuk mengembangkan bisnis dengan fokus pada misinya, bukan untuk dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham seperti di perusahaan publik.

Lee Boon mengungkapkan, struktur not for profit akan memungkinkan SPH Media mencari pendanaan dari sumber publik dan swasta dengan kepentingan bersama dalam mendukung jurnalisme yang berkualitas.

“Setelah SPH Media dialihkan ke CLG, SPH Media tidak lagi tunduk pada pemegang saham dan pembatasan terkait lainnya berdasarkan Newspaper and Printing Presses Act (NPPA),” kata Lee Boon Yang.

Dia menyampaikan, bisnis media SPH memiliki fungsi penting dalam menyediakan berita dan informasi berkualitas kepada publik Singapura, jadi menutup unit atau menjualnya bukanlah pilihan yang laik.

Namun sebagai perusahaan publik yang diharapkan dapat memberikan keuntungan sesuai ekspetasi pemegang saham, bisnis media cetak dinilai tidak lagi menjadi model bisnis berkelanjutan. Itu sebabnya, SPH memutuskan melepaskan diri dari unit bisnis medianya. 
 
"Sebagai bagian dari perusahaan publik yang tunduk pada ekspektasi dari pemegang saham akan profitabilitas dan dividen reguler, bisnis media (cetak, Red) dinilai tidak sejalan dengan model bisnis yang berkelanjutan," kata Pemimpin SPH, Lee Boon Yang.

Dia memaparkan, pengalihan aset bisnis media ke model CLG harus mendapat persetujuan pemegang saham SPH pada rapat umum luar biasa (RUPSLB), yang dijadwalkan berlangsung pada awal Julio 2021. Jika disetujui pemegang saham, restrukturisasi diharapkan selesai paling lambat Oktober 2021.

Pengumuman Lee Boon Yang merupakan tindak lanjut dari keputusan manajemen SPH mengenai tinjuan strategis yang dilakukan perseroan terhadap bisnis medianya. 

Pada Maret 2021, manajemen SPH menyampaikan menghadapi tantangan berat seperti yang dialami perusahaan media cetak secara global. Terkait dengan itu, SPH mengumumkan sedang melakukan tinjauan strategis terhadap bisnis medianya.

Pendapatan operasional SPH telah berkurang hingga 50 persen dalam lima tahun terakhir, sebagian besar disebabkan oleh penurunan pendapatan iklan cetak dan langganan cetak. 

Sebagai perusahaan publik yang tercatat di Bursa Singapura, perdagangan saham SPH sebenarnya diminati investor. Sepanjang tahun ini, saham SPH mengalami kenaikan hampir 60 persen dan ditutup pada harga 1,79 dolar Singapura pada perdagangan Rabu (5/5/2021). 

Namun dengan pengumuman manajemen SPH tersebut, otoritas bursa memutuskan menghentikan perdagangan saham perseroan pada Kamis (6/5/2021) dengan posisi nilai pasar sebesar 2,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS). 

SPH adalah organisasi media di Singapura dengan bisnis di cetak, internet dan media baru, televisi dan radio, media luar ruangan, dan properti. SPH memiliki lebih di 4.000 karyawan, termasuk tim dari sekitar 1.000 wartawan, termasuk koresponden yang beroperasi di seluruh dunia.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut