Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rosan Ungkap 2 Calon Investor Besar bakal Garap Hilirisasi Kelapa, Buka Lapangan Kerja
Advertisement . Scroll to see content

Pengamat Sebut Stok Beras Bulog Didominasi Impor, Beli dari Petani Lokal Hanya 206.000 Ton

Senin, 21 Agustus 2023 - 14:17:00 WIB
Pengamat Sebut Stok Beras Bulog Didominasi Impor, Beli dari Petani Lokal Hanya 206.000 Ton
Pengamat Sebut Stok Beras Bulog Didominasi Impor, Beli dari Petani Lokal Hanya 206.000 Ton
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pengamat Pangan Institut Pertanian Bogor, Dwi Andreas mengatakan saat ini mayoritas pengadaan beras pemerintah melalui Bulog berasal dari impor. Sedangkan, beras yang dibeli dari petani lokal masih cukup rendah.

Menurut Dwi Andreas, berdasarkan data terakhir stok Bulog per 18 Agustus 2023 lalu jumlah beras yang dimiliki sebanyak 1,3 juta ton. Dari data itu, beras yang dibeli dari petani lokal baru 206.000 ton.

"Kalau data Bulog yang terakhir per 18 Agustus, stok Bulog sudah mencapai 1,3 juta ton, dari 1,3 juta, cadangan beras Pemerintah 845.000, yang berasal dari serapan dalam negeri hanya 206.000, sehingga saat ini stok Bulog didominasi dari impor," ucap Dwi Andreas.

Pengadaan beras impor itu mempertimbangkan masalah harga yang lebih murah. Sebab tujuan dari pencadangan stok beras itu untuk stabilisasi harga beras di pasar. Sehingga ketika harga beras sedang naik, maka pemerintah bisa membanjiri pasar dengan beras impor tadi.

Dwi Andreas menjelaskan, Pemerintah sempat mendiskusikan kepada Jaringan Tani soal penetapan HPP (Harga Pokok Produksi) beras. Jaringan tani mengusulkan HPP beras sekitar Rp5.400 - Rp5.800, namun yang disetujui oleh Pemerintah sebesar Rp5.000/kg.

"Jadi yang impor dari luar negeri itu 638.000, lalu ada impor yang masih berada di mitra itu sebesar 401.000, jadi impor sudah lebih dari 1,5 juta ton, karena yang sudah didistribusikan 640 ribu,"  tutur Dwi Andreas.

Guru Besar IPB itu menambahkan, adapun negara-negara yang menjadi langganan impor beras Pemerintah adalah Vietnam, Thailand, hingga India. Adapun saat ini menurutnya sudah beras impor sudah masuk 1,5 juta ton. Hal itu untuk mengantisipasi adanya penurunan produksi petani lokal yang disebabkan karena musim kemarau yang berkepanjangan akibat El Nino.

Dwi Andreas menambahkan pada tahun ini produksi beras Indonesia sendiri diproyeksikan bakal turun sekitar 5 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka tersebut setara dengan pengurangan produksi beras sebanyak 1,5 juta ton pada tahun ini.

"Kalau perkiraan saya penurunan produksi tahun ini 5 persen, apa makna 5 persen, maka produksi beras kita akan turun 1,5 juta ton, itu perkiraan kita, kalau berdasarkan ramalan BPS hanya 750.000 ton," pungkasnya.

Sementara itu, melansir laman resmi Bulog pada Juli 2023 cadangan stok beras Bulog ada sebanyak 750.000 ton. Kemudian, pihaknya mengklaim telah menyerap lebih dari 700.000 ton beras petani dalam negeri.

Tak cuma itu, telah ada juga impor beras sebanyak 1,6 juta ton dari total penugasan sebanyak 2,3 juta ton.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut