JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mencatat 95 persen pengguna mobil listrik memilih mengisi daya kendaraan listrik di rumah atau home charging. Sementara, 5 persen lainnya di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
Menurutnya, dominannya pengguna mobil listrik mengisi daya menggunakan home charging karena sekali tambah daya bisa menempuh jarak sekitar 350 kilometer (km).
 
                                Airlangga Sebut Insentif Pajak Lintas Sektor Berlanjut hingga 2026
“Jadi untuk di home charging bahwa mobil listrik sekali nge-charge itu jarak tempuhnya sekitar 350 km. Artinya apa? Seperti saya menggunakan mobil listrik dari rumah ke kantor balik lagi sekitar 60 km, jadi sekali nge-charge menggunakan home charging itu bisa 5 hari,” ujar Darmawan saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2/2024).
“Untuk itu memang kami melihat bahwa 95 persen dari charging untuk mobil listrik adalah menggunakan home charging. Baru 5 persen-nya adalah menggunakan public charging atau SPKLU,” tuturnya.
 
                                        PLN Sulap Tiang Listrik Jadi SPKLU, Ekosistem EV Makin Menarik
Meski SPKLU minim peminat, Darmawan memastikan PLN tetap menyediakan fasilitas SPKLU di berbagai titik. Keberadaan fasilitas ini untuk memberikan rasa nyaman bagi para pengguna mobil listrik.
Dukung Pertumbuhan Kendaraan Listrik, PLN Bangun 624 SPKLU hingga 2023
“Bahwa kami betul-betul memfasilitasi agar penggunaan mobil listrik ini bisa berjalan secara masif, baik itu untuk perjalanan luar kota,” tuturnya.
Khusus perjalanan luar kota, perseroan sudah membangun SPKLU di beberapa lokasi, seperti di tol dari Jakarta ke Semarang, Solo, Madiun, Surabaya Banyuwangi, dan Bali.
“Dan ini kami sudah mencoba, kami juga membangun juga dari Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, lalu Kayu Agung-Palembang-Betung, kemudian juga di berbagai tol jadi kami menyediakan SPKLU dalam rangka memberikan rasa nyaman bagi pengguna dari mobil listrik,” ucapnya.
“Nah khusus untuk motor listrik memang karena sekali nge-charge itu hanya 50 km, itu berbeda dengan mobil listrik yang sekali nge-charge sampai 350 km. Ini membutuhkan swap baterai karena kalau 50 km harus nge-charge membutuhkan 3-4 jam,” katanya.
Editor: Aditya Pratama
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku
 
                 
                             Suparjo Ramalan
                    Suparjo Ramalan                 
                                
             
                                
             
                                
             
                                
            