Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ariana Grande Terkena Covid-19 hingga Sejumlah Acara Dibatalkan, Begini Kondisinya
Advertisement . Scroll to see content

Pengusaha AS Desak China Genjot Impor

Selasa, 07 Juli 2020 - 11:15:00 WIB
Pengusaha AS Desak China Genjot Impor
Aktivitas ekspor-impor. (Foto: ilustrasi/AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Kamar Dagang AS mendesak China membeli barang lebih banyak dari Amerika. Hal ini perlu dilakukan agar relasi perdagangan kedua negara bisa terus membaik.

Mereka menuntut agar China mengimpor dua kali lipat lebih banyak sesuai dengan kesepakatan dagang fase pertama antara Washington dan Beijing.

Para pengusaha tersebut telah mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin dan Wakil PM China, Liu he. Isinya, mereka memuji langkah China yang mulai mengimpor barang dari AS, namun perlu ditingkatkan.

Ketua Kadin AS khusus China, Jeremy Waterman menyebut, hubungan AS-China menjadi kunci utama bagi pemulihan ekonomi global di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, kesepakatan dagang juga bisa berjalan sehingga perang dagang kedua negara bisa berakhir.

Pada perjanjian perdagangan pertama yang diteken pada Januari 2020, China sepakat untuk mengimpor barang senilai 200 miliar dolar AS dalam dua tahun ke depan.

Waterman menilai, importir China mulai rajin membeli produk-produk pertanian AS. Namun, untuk produk lain seperti manufaktur, energi, dan jasa perlu ditingkatkan agar kesepakatan terpenuhi.

"Ada area di mana kita melihat sedikit kemajuan, namun kami pikir sangat penting bahwa kedua belah pihak untuk melipatgandakan upaya penyerapan produk AS," ujar Waterman dikutip dari Reuters, Selasa (7/7/2020).

Ketegangan AS dan China meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Berbagai isu memanaskan hubungan kedua negara mulai dari asal usul Covid-19 hingga isu politik di Hong Kong.

Presiden AS Donald Trump sempat mengatakan, pemutusan hubungan dengan China tetap menjadi salah satu opsi. Bahkan, Penasihat Perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro sempat mengatakan, kesepakatan dagang AS-China berakhir meski kemudian diralat.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut