Pengusaha Sayur Asal Majalengka Ini Bisa Raup Pendapatan Seharga 1 Mobil dari Sekali Panen Raya

JAKARTA, iNews.id - Kisah perempuan bernama Anne yang berasal dari Majalengka sangat menarik untuk dibahas. Pasalnya, Anne yang awalnya berniat menanam sayur untuk dikonsumsi sendiri justru mengantarkannya menjadi pengusaha sayur.

Dikutip dari akun YouTube Rizquna Channel, usaha Anne bermula saat dirinya mendapatkan bagian seluas 3 hektare dari lahan kelurganya yang seluas 16 hektare. Setelah membangun rumah, Anne akhirnya turut membuat lahan pertanian, lahan peternakan, dan juga kolam. 

Baca Juga

Aksi Premanisme Disebut Bikin Biaya Investasi Membengkak

Lokasi lahan yang berada di kawasan dataran tinggi membuat Anne memanfaatkan kondisi tersebut untuk menanam sayuran. Dia memulai usahanya sejak empat tahun awal menikah.

Anne menanam berbagai macam sayuran yang memiliki masa panen yang berbeda-beda agar para petani yang bekerja bersamanya pun dapat memanem sayuran di waktu yang berbeda pula. Anne memang mempekerjakan beberapa orang untuk mengurus sayurannya. 

Baca Juga

Kisah Sukses Anak Yatim Jadi MUA, Bisa Bangun Rumah dan Beli Mobil Mewah

Lahannya yang luas mampu menghasilkan pemasukan seharga satu mobil dalam satu kali panen raya. Namun, hal itu terjadi saat harga di pasaran tinggi. Jika harga di pasaran sedang turun maka tak sekali dua kali Anne turut menanggung rugi yang besar.

Baca Juga

Kisah Sukses Pendiri JNE Djohari Zein, Mualaf Rajin Sedekah yang Mulai Bisnis sejak Sekolah

Selain memanfaatkan lahan untuk menanam sayuran, Anne juga melakoni pekerjaan sebagai peternak sapi. Dia bahkan memiliki delapan ekor sapi yang diurus oleh empat orang pekerja yang telah dipercaya olehnya. 

Anne yang telaten selalu rutin memberi makan serta memandikan hewan ternaknya tersebut. Bahkan, Anne turut memperhatikan kebersihan kandang demi terjaganya kesehatan para sapi. 

Anne fokus terhadap sapi kembang biak daripada sapi pedaging. Sehingga hewan ternaknya didominasi sapi betina. Dia mengembangbiakkan sapi dengan cara menyuntikkan Inseminasi Buatan (IB).

Editor: Aditya Pratama