Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : OJK di HUT ke-37 AEI: Kinerja Pasar Modal Indonesia Tunjukkan Perkembangan Positif di 2025
Advertisement . Scroll to see content

Pengusaha Sukanto Tanoto Beli Perusahaan Tisu di Hongkong Senilai Rp51,2 Triliun

Sabtu, 16 Desember 2023 - 12:15:00 WIB
Pengusaha Sukanto Tanoto Beli Perusahaan Tisu di Hongkong Senilai Rp51,2 Triliun
Pengusaha Sukanto Tanoto melalui grup bisnisnya, Royal Golden Eagle (RGE) melayangkan tawaran mengambil alih seluruh saham Vinda International Holdings. (Foto: Dok. Royal Golden Eagle)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pengusaha Sukanto Tanoto melalui grup bisnisnya, Royal Golden Eagle (RGE) pada hari Jumat telah melayangkan tawaran untuk mengambil alih seluruh saham Vinda International Holdings, produsen pembuat tisu yang terdaftar di Hong Kong dengan harga premium. Pemegang saham utama perusahaan, Essity AB dari Swedia dan pendiri Vinda, Li Chao Wang, yang mewakili sekitar 72,63 persen kepemilikan gabungan di perusahaan, telah menyetujui tawaran tersebut.

Mengutip Forbes, Putri Sukanto Tanoto, Belinda, yang merupakan Direktur Pelaksana RGE telah memiliki 7,69 persen saham di perusahaan tersebut melalui Beaumont Capital Fund.

Berdasarkan pengajuan ke Bursa Efek Hong Kong pada hari Jumat, harga penawaran RGE adalah 23,50 dolar Hong Kong per saham, naik 13,5 persen dibandingkan penutupan hari Kamis di 20,70 dolar Hong Kong. Pengajuan tersebut menyatakan bahwa pemilik RGE dapat membayar maksimum 26 miliar dolar Hong Kong (3,3 miliar dolar AS) atau setara Rp51,24 triliun jika semua pemegang saham menerima tawaran tersebut.

Jika tawaran ini rampung, maka Tanoto akan memperluas ekspansinya ke bisnis tisu. Pada bulan Januari tahun ini, unit RGE, Bracel, mengakuisisi OL Papeis dari Brazil dan pada bulan April mengumumkan investasi sebesar 500 juta dolar AS untuk membangun fasilitas kertas tisu dan pulp di negara tersebut.

Sukanto Tanoto menempati urutan ke-20 dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Kekayaan bersih Tanoto tercatat sebesar dengan 3,15 miliar dolar AS atau setara Rp48,91 triliun.

Dalam pernyataannya, Belinda Tanoto menyampaikan, visi Vinda adalah menjadi pilihan pertama di Asia untuk produk dan layanan kebersihan berkualitas tinggi. 

"RGE terus memanfaatkan kisah pertumbuhan konsumen di Asia, dan membangun bisnis yang lebih kuat, lebih efisien, dan berkelanjutan," ucap Belinda.

Setelah pengumuman tersebut, harga saham Vinda naik sekitar 7,5 persen pada Jumat pagi. Meski begitu, saham Vinda turun 5 persen secara year to date. 

Vinda membukukan pendapatan sebesar 19,42 miliar dolar Hong Kong pada tahun 2022. Angka ini meningkat 4 persen dari tahun sebelumnya, sementara laba bersih turun 57 persen menjadi 706 juta dolar Hong Kong. Dari total pendapatan tersebut, 83 persen berasal dari tisu dengan merek termasuk Tempo dan Tork, dan 17 persen lainnya berasal dari produk perawatan pribadi seperti perawatan kewanitaan dan perawatan bayi.

Presiden dan CEO Essity, Magnus Groth menilai bahwa tawaran RGE sangat menarik. Pihaknya mempertahankan kehadirannya di Asia dan di Vinda melalui pemberian lisensi berkelanjutan atas merek-merek Essity, dengan persyaratan keberlanjutan dalam pengadaan, produksi, dan kolaborasi dalam inovasi dan pemasaran. 

"Setelah selesainya tender, kami juga akan mengurangi porsi tisu konsumen dalam total penjualan Essity dan memungkinkan peningkatan fokus pada investasi dan pertumbuhan merek Essity dan kategori dengan imbal hasil lebih tinggi,” ucap Groth.

Essity menyampaikan, kesepakatan itu masih harus mendapat persetujuan dari otoritas dan diharapkan selesai pada pertengahan tahun 2024.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut