Penjualan E-Commerce Akan Tumbuh 20 Persen Tiap Tahun
JAKARTA, iNews.id - Perusahaan yang bergerak di bidang konsultan, PT Savills Consultant Indonesia mencatat nilai penjualan e-commerce di Indonesia tiap tahunnya mengalami peningkatan. Diperkirakan pertumbuhan penjualan dari sektor tersebut akan mencapai dua digit di tiap tahun
Kepala Departemen Riset dan Konsultasi Savills Indonesia, Anton Sitorus mengatakan, nilai penjualan e-commerce sejak 2016 hingga sekarang tercatat 5,29 miliar dolar Amerika Serikat (AS). "Penjualan e-commerce Indonesia diperkirakan akan meningkat pesat, dengan perkiraan tingkat pertumbuhan tahunan sebanyak 20 persen," katanya, Minggu (3/12/2017).
Berdasarkan proyeksi, Anton memastikan volume penjualan online akan mencapai 14,47 miliar dolar AS pada 2021, dan bakal menyumbang hingga 8 persen untuk penjualan pasar ritel. Sedangkan kontribusi e-commerce saat ini, baru berkontribusi 1 persen dari total keseluruhan penjualan ritel dalam negeri.
Indonesia sendiri untuk pengguna internet golongan rumah tangga hanya sebanyak 52 persen, sementara tarifnya lebih rendah ketimbang negara Asia lainnya. Justru, Anton terheran-heran akan volume penjualan e-commerce yang cukup besar.
E-commerce merupakan pasar potensial baru yang dulunya hanya dikenal untuk melayani perusahaan barang konsumsi. Kini, e-commerce menawarkan tantangan end-to-end baru untuk memproduksi, menyimpan dan mengirimkan barang dengan cara yang paling tepat, tanpa mengorbankan kualitas.
Savills mencontohkan Lazada, menjadi salah satu e-commerce Business to Customer (B2C) terbesar di Indonesia dengan lalu lintas web tertinggi di antara semua kompetitor. Sejak diluncurkan di Indonesia pada tahun 2012, Lazada telah mengembangkan pusat gudang logistik utamanya empat kali lipat.
"Kita baru saja menyaksikan gelombang baru penyedia layanan di industri e-commerce. Dijuluki sebagai enable e-commerce, mereka menyediakan layanan end-to-end untuk mengembangkan sistem e-commerce, menerapkan strategi pemasaran digital serta menyediakan gudang logistik untuk disewakan," ujarnya.
Anton menuturkan, pakaian atau aksesoris merupakan kategori terbanyak yang dipesan. "Dalam hal kategori produk, pakaian atau aksesoris muncul sebagai kategori paling populer yang dibeli oleh pembeli online Indonesia, sebanyak 55 persen," kata Anton.
Selain itu, produk ponsel dan komestik juga banyak dilirik konsumen yang membeli secara online di Indonesia. Era digital menjadikan segala sesuatunya praktis.
"Ini diikuti oleh kategori ponsel, tablet, dan kosmetik, masing-masing menarik 31 persen dan 26 persen dari total pembeli online," ujarnya.
Editor: Ranto Rajagukguk