Penjualan Perumahan Bersubsidi di Jatim Masih Laris Saat PPKM
MALANG, iNews.id - Perumahan bersubsidi masih diminati sebagian besar masyarakat di Jawa Timur, meski di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) DPD Jawa Timur, Makhrus Soleh, mengatakan bisnis perumahan dan properti dengan sistem Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau skema subsidi dana bergulir telah mendongkrak penjualan perumahan dan properti di Jawa Timur selama pandemi Covid-19.
Menurut dia, ada dua segmen rumah bersubsidi yang penjualannya tinggi di selama pandemi Covid-19 dan masa PPKM Darurat yang kemudian dilanjutkan ke PPKM level 4.
"Pangsa pasar nomor satu tetap FLPP, kedua yang dibawah Rp500 juta ke bawah," kata Makhrus Soleh, yang ditemui MNC Portal Indonesia, pada Rabu (4/8/2021).
Menurut dia, dua segmen itu laris karena sesuai dengan jemampuan masyarakat di tengah situasi perekonomian yang tengah mengalami krisis imbas pandemi Covid-19 dan dampak PPKM darurat dan level 4.
Peningkatan penjualan rumah di dua segmen ini dinilainya cukup menolong penurunan penjualan perumahan untuk penggolongan segmen menengah ke atas.
"Yang menengah ke bawah kan subsidi diberikan untuk rumah seharga Rp 150 juta hingga Rp500 juta. Sedangkan yang di atas itu, turunnya lumayan untuk yang menengah ke atas, antara 50 persen sampai 60 persen," ujar Makhrus Soleh.
Dia menjelaskan, lesunya iklim properti dan perumahan di Jawa Timur dirasa Makhrus cukup wajar. Apalagi situasi perekonomian yang tengah terguncang dampak PPKM level 4.
"Banyak orang masih hati - hati untuk menempatkan uangnya karena mereka berprinsip cash adalah king," ungkap Mahkrus Soleh.
Untuk memperlancar penjualan properti dan perumahan, ia mengimbau para agen properti untuk tak menaikkan harga terlalu mahal, bila perlu memberikan promo diskon saat ini.
Langkah ini disebutnya telah berhasil meningkatkan sedikit penjualan di tengah PPKM darurat dan PPKM level 4 yang diterapkan.
"Saran saya properti hampir 6 tahun ini lesu teman - teman nggak terlalu menaikkan harganya. Saran saya bagi masyarakat belilah properti mumpung harganya sangat murah kalau bisa ditawar, biasanya dikasih," tutur Mahkrus Soleh.
Editor: Jeanny Aipassa