Pergerakan Saham Perbankan Makin Menarik, Ini Pemicunya
JAKARTA, iNews.id - Pergerakan saham perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin menarik. Salah satu pemicunya adalah aksi stock split yang dilakukan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Senior Analyst of Creative Trading System, Joseph Gabetua, stock split BBNI akan memberi dampak positif dalam jangka pendek bagi saham perbankan yang belakangan mengalami koreksi akibat profit taking.
Untuk jangka panjang, baik dari sentimen dan secara fundamental, saham perbankan juga masih menjanjikan karena highly regulated. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beberapa waktu terakhir ini juga mulai merumuskan supaya sektor perbankan punya bantalan yang lebih tebal.
"Dividend payout ratio perbankan dibuat lebih diperketat lah sehingga perbankan ni gak bagi-bagi dividen dalam jumlah yang jumbo terus," kata Joseph dalam IDX 2nd Session Closing Market, Jumat (6/10/2023).
Kebijakan dividend payout ratio menurut Joseph adalah supaya bantalan keuangan mereka lebih tebal dan lebih baik. Hal itu, secara fundamental sangat menjanjikan bagi saham perbankan.
"Kalau kita ngomong fundamental, gak terlalu banyak yang kita khawatirkan, ini masih menjadi sektor yang baik dan mungkin untuk beberapa tahun ke depan masih menjadi sektor utama untuk IHSG, penopang utama untuk IHSG," ujar Joseph.
Untuk jangka pendek, terutama karena saham-saham di sektor ini naiknya sudah cukup banyak, maka wajar dengan adanya profit taking.
Saham BBNI sendiri pada penutupan perdagangan Jumat kemarin menguat tipis 0,24 persen ke 5.200. Sementara BBCA melemah 0,55% ke 9.025.
"Menurut saya ini untuk jangka pendek aja terutama karena saham-saham di sektor ini naiknya udah cukup banyak ya wajar dong di profit taking sama investor-investor yang udah borong dari bawah," kata Joseph.
Untuk sektor perbankan, Joseph melihat pilihan investor dalam big caps sebenarnya BBCA. Hal itu outflow dari investor asing mereda, beda lagi dengan BBNI yang Rp600 miliar dibuang investor asing.
"Investor asing udah profit taking hampir Rp600 miliar di minggu ini aja sedangkan Bank BCA itu di minggu ini investor asingnya sudah mulai borong kembali ini kalau gak salah Rp350 miliar," ungkap Joseph.
"Menurut saya kalau kita komparasi antara BCA dan BNI, BBCA lebih menarik di kondisi seperti ini," tutur Joseph.
Untuk investor yang sudah punya posisi di saham perbankan, Joseph menyarankan bisa melihat secara berkala saja, tidak perlu adanya panic selling.
"Gak perlu, kita lihat aja secara berkala kalau memang ternyata Bank BNI ini kan saham yang banyak digerakkan investor asing," ujar Joseph.
Editor: Jeanny Aipassa