Permintaan Minyak Anjlok, Exxon Rugi 3 Kuartal Berturut-turut Sepanjang 2020
IRVING, iNews.id - Perusahaan raksasa minyak dan gas Amerika Serikat (AS) Exxon Mobil Corp mengalami kerugian selama tiga kuartal berturut-turut sepanjang 2020. Hal itu karena permintaan minyak mentah yang menurun dipicu oleh pandemi Covid-19 sehingga membebani operasi perusahaan.
Pada kuartal III (Juli-September), Exxon melaporkan kerugian sebesar 680 juta dolar AS (Rp10 triliun). Jumlah tersebut setidaknya meningkat dari kerugian kuartal sebelumnya. Pada kuartal II perusahaan rugi Rp1,08 miliar dolar AS, begitu pun dengan kuartal I tahun ini rugi 610 juta dolar AS.
“Namun kami tetap yakin dengan strategi jangka panjang dan dasar-dasar bisnis kami. Perusahaan segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan nilai, sambil melindungi neraca dan dividen,” kata chairman dan CEO Exxon, Darren Woods dikutip dari CNBC, Sabtu (31/10/2020).
Exxon sedang bergerak cepat untuk mencapai target pengurangan biaya pada 2020, dan melakukan penghematan tambahan tahun depan akibat siklus penurunan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Exxon mengurangi belanja modalnya sebesar 23 miliar dolar AS pada 2020, dan 19 miliar dolar AS pada 2021.
Pada Kamis lalu, Exxon mengatakan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada sekitar 1.900 karyawan di AS, dan pemangkasan tenaga kerja global berpotensi meningkat hingga 15 persen. Hingga akhir 2019, Exxon tercatat memiliki 88.300 tenaga kerja global, termasuk 13.300 kontraktor.
Menjadi tahun yang sulit bagi Exxon, perusahaan tersebut baru saja dihapus dari Dow Jones Industrial Average pada Agustus. Posisinya sebagai perusahaan energi AS yang paling berharga berdasarkan kapitalisasi pasar baru-baru ini digeser oleh Chevron. Sepanjang 2020, saham Exxon telah turun hingga 52 persen.
Editor: Ranto Rajagukguk