Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cara Cerdas Belanja Kebutuhan Rumah: Jadi ShopeeVIP!
Advertisement . Scroll to see content

Persaingan Makin Sengit, Ini e-Commerce Nomor 1 Andalan Penjual dan Pembeli

Rabu, 17 Mei 2023 - 08:00:00 WIB
Persaingan Makin Sengit, Ini e-Commerce Nomor 1 Andalan Penjual dan Pembeli
Ilustrasi (Foto: dok Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Beberapa tahun terakhir ini, pesatnya perkembangan industri digital terasa dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan. Perkembangan tersebut mempengaruhi perilaku dan kebiasaan masyarakat yang sangat signifikan dalam menjalankan kegiatan harian, salah satunya saat berbelanja online. 

Tak dapat dipungkiri, belanja online saat ini telah dianggap sebagai solusi utama dalam memenuhi kebutuhan secara praktis dan fleksibel yang tidak dapat ditinggalkan.

Pada akhir kuartal I menuju awal kuartal II di 2023 ini, para pemain e-commerce baru saja melalui momen Ramadan. Periode ini merupakan salah satu momen penting, di mana antusiasme dan aktivitas berbelanja online masyarakat Indonesia sangat tinggi. 

Berdasarkan hasil riset Snapcart yang bertajuk ‘Tren Perilaku Belanja Online Jelang Ramadan 2023’ sejumlah 98 persen responden tertarik untuk berbelanja online guna memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadan. 

Melihat tingginya persentase tersebut, tidak heran jika momentum ini dimanfaatkan oleh para pemain e-commerce untuk berlomba menyediakan sejumlah promosi serta terobosan baru guna menarik minat pengguna. 

Pada survei tersebut dipaparkan, Shopee menduduki peringkat pertama sebagai e-commerce yang paling sering digunakan untuk berbelanja persiapan dan kebutuhan selama bulan Ramadan (65 persen), memimpin jauh dari posisi kedua yaitu Tokopedia (21 persen). Kemudian, diikuti oleh TikTok Shop (7 persen), dan Lazada (5 persen).

Hal ini didukung dengan hasil survei, bahwa 64 persen responden memilih Shopee sebagai e-commerce yang menawarkan promo Ramadan terbesar, jauh melampaui Tokopedia (20 persen), TikTok Shop (7 persen), dan Lazada (6 persen).

Pada salah satu indikator utama yang dapat menggambarkan persebaran preferensi konsumen dalam memilih platform e-commerce untuk berbelanja online pada tiga bulan terakhir menjelang Ramadan, berdasarkan hasil survei, menempatkan Shopee di peringkat pertama. 

Selanjutnya, berdasarkan indikator Brand Use Most Often (BUMO) atau merek yang paling sering digunakan, 61 persen responden memilih Shopee, disusul dengan Tokopedia (22 persen), TikTok Shop (9 persen), dan Lazada (7 persen). 

Melalui riset yang sama juga dipaparkan faktor pertimbangan responden dalam memilih platform e-commerce untuk berbelanja online selama bulan Ramadan. Adapun persebarannya, Gratis Ongkir (71 persen), Menyediakan Metode Pembayaran COD (37 persen), Program Ramadan yang Menarik (36 persen), dan Keseruan Livestream dengan Penjual (16 persen). 

Selain promo atau program seru yang memang sudah menjadi daya tarik sejak dulu, saat ini kecenderungan mulai bergerak pada fitur-fitur interaktif. Mengikuti perubahan perilaku masyarakat menjadi fokus utama para pemain e-commerce saat mengembangkan inovasi dan fitur interaktif di platformnya. Melalui hasil riset di atas, ditemukan bahwa pengguna tertarik untuk mendapatkan interaksi tidak hanya melalui permainan, namun juga pengalaman berbelanja melalui fitur live shopping. 

Dengan mulai beragamnya preferensi konsumen saat menggunakan platform e-commerce, para pemain semakin gigih menghadirkan fitur-fitur interaktif. Mulai dari menghadirkan fitur live streaming yang memberikan akses pada pengguna untuk berinteraksi secara proaktif dengan penjual hingga konten video pendek yang kreatif.

Berdasarkan hasil temuan Snapcart, 46 persen memilih Shopee Live sebagai fitur yang paling sering digunakan konsumen untuk menemani rutinitas Ramadan dan diikuti Shopee Video (43 persen), Tokopedia Play (24 persen) dan Laz Live (8 persen). 

Tidak hanya pengguna, penjual juga menilai hadirnya fitur interaktif sebagai peluang meningkatkan penjualan karena memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan pembeli secara lebih proaktif. 

Melalui survei ‘Understanding the Potentiality in E-Commerce Seller’, Ipsos mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi para online seller dalam memilih platform marketplace yang mereka gunakan. Hasilnya, 84 persen dari responden mengaku bahwa promosi dan kampanye tematik menjadi fitur yang paling sering dimanfaatkan dan membawa dampak positif terhadap bisnis mereka, disusul oleh fitur live streaming (81 persen) dan konten video singkat (55 persen). 

Melihat hal ini para platform marketplace pun berlomba untuk menyediakan fitur live streaming seperti Shopee LIVE, Tokopedia Play, dan Laz Live. Survei Ipsos menemukan bahwa 60 persen dari responden memilih Shopee sebagai marketplace dengan fitur interaktif terbaik, disusul oleh Tokopedia (18 persen), TikTok Shop (13 persen), dan Lazada (5 persen).

Mengutip Country Service Line Group Leader, Observer, Customer Experience, and Channel Performance Ipsos Indonesia Andi Sukma mengatakan, dalam memenuhi kebutuhan Ramadan selama sebulan penuh, marketplace menjadi solusi yang dipilih oleh masyarakat. 

“Di momen ini, marketplace berlomba-lomba untuk memberikan penawaran yang terbaik bagi para konsumennya, di mana aspek ini pun sejalan dengan dampak yang paling dirasakan oleh online seller terhadap bisnis mereka. Promo menarik, kampanye tematik, serta fitur interaktif yang dihadirkan oleh marketplace menciptakan potensi konsumen yang lebih besar bagi online seller dan akhirnya meningkatkan omzet penjualan mereka di bulan Ramadan,” katanya. 

Riset yang sama juga mengungkapkan bahwa marketplace yang dinilai telah menjawab kebutuhan dan paling sering digunakan seller selama Ramadan ialah Shopee (76 persen), kemudian Tokopedia (11 persen), TikTok Shop (8 persen), dan Lazada (2 persen).

Perubahan perilaku belanja yang bergerak terlihat dari mulainya masyarakat memperhatikan fitur-fitur interaktif dan meningkatnya fungsi sebuah platform. Tersedianya fitur hiburan menarik membuat para pengguna lebih aktif dan kreatif. Selain itu, fitur-fitur ini juga menawarkan hiburan yang memperkuat engagement konsumen sehingga mendorong mereka untuk kembali berbelanja di platform tersebut. 

Tersedianya fitur interaktif di platform e-commerce diawali oleh gamification yang berhasil menarik antusiasme pengguna. Ketertarikan ini juga semakin didorong oleh kesempatan mendapatkan hadiah serta penawaran tambahan saat memenangkan rangkaian permainan di platform e-commerce. 

Pada 2022, perkembangan perilaku ini sudah terlihat. Dilansir dari hasil riset ‘Karakteristik Perilaku Konsumen dan Preferensi dalam Berbelanja Online’ yang dirilis Snapcart dijabarkan segmentasi karakter perilaku belanja di Indonesia, di mana data menunjukkan ada tiga tipe perilaku konsumen. 

Posisi teratas ditempati dengan tipe discount seekers (51 persen) atau konsumen pemburu diskon yang berbelanja didorong oleh berbagai tawaran promosi. Berikutnya, need-based customers (25 persen) atau mereka yang cenderung berbelanja sesuai dengan kebutuhan dan terakhir tipe wandering customers (21 persen), yaitu para pengguna yang sangat gemar browsing dan mencoba sejumlah fitur interaktif yang ditawarkan oleh platform e-commerce. 

Diskon masih menjadi magnet utama bagi konsumen Indonesia saat berbelanja, tetapi respon positif dari masyarakat akan sejumlah fitur hiburan yang dihadirkan oleh pemain e-commerce turut andil dalam meningkatkan popularitas sebuah platform belanja online. Menariknya, segmentasi karakter perilaku belanja tidak hanya berangkat dari perbedaan preferensi, prioritas kebutuhan hingga gaya hidup. 

Fitur interaktif lainnya yang juga sudah diminati adalah fitur gamification, di mana pada platform e-commerce 51 persen responden memilih Shopee Tanam sebagai game yang paling digemari. Tentunya, jauh unggul dibandingkan Tokopedia Panen Telur (13 persen) dan Lazada Coin Tree (2 persen). 

Melihat perkembangan yang cukup signifikan, diikuti dengan inovasi para pemain e-commerce yang terus hadir mengikuti kebutuhan pengguna menjadi sangat menarik untuk diperhatikan. Agar dapat menjadi platform belanja online yang diandalkan, para pelaku e-commerce juga harus menciptakan ekosistem digital yang terintegrasi dengan baik, bagi pembeli maupun penjual. 

Maka dari itu, selain menarik minat pelanggan, platform e-commerce turut beradu strategi untuk senantiasa menjadi perpanjangan tangan yang dapat meningkatkan peluang bagi penjual guna memperluas pangsa pasar dan mengembangkan bisnis.

Posisi Shopee sebagai jawara e-commerce Indonesia juga diperkuat oleh data dari SimilarWeb yang menunjukkan bahwa Shopee masih menduduki posisi pertama sebagai e-commerce dengan jumlah pengunjung tertinggi. Selama April 2023, Shopee tercatat memiliki 165 juta pengunjung, jauh mengungguli Tokopedia yang meraih 109 juta pengunjung dan Lazada 82 juta pengunjung. 

Temuan dari data.ai juga menunjukkan bahwa sepanjang 2022, Shopee tercatat sebagai platform belanja online nomor 1 di Indonesia dengan jumlah total unduhan terbanyak baik di Google Play atau Apple Store. Selain itu juga menjadi platform belanja online nomor 1 dalam jumlah pengguna aktif bulanan terbanyak. 

Sengitnya persaingan adu strategi para pemain e-commerce tanah air memang menjadi topik hangat yang selalu menarik untuk diikuti. Jika dinilai dari sejumlah hasil riset di atas, dapat disimpulkan bahwa Shopee masih unggul dibandingkan kompetitornya, baik dalam kelengkapan fitur dan promosi guna memberikan pengalaman berbelanja terbaik bagi pembeli maupun menjadi perpanjangan tangan penjual dalam memaksimalkan potensi bisnisnya. 

Editor: Anindita Trinoviana

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut