Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Harga BBM Pertamina 13 November 2025, Ada yang Turun?
Advertisement . Scroll to see content

Pertamina Alokasikan 14,5 Persen Dana Capex untuk Energi Bersih, Dirut: Cukup Agresif

Senin, 02 Oktober 2023 - 20:13:00 WIB
Pertamina Alokasikan 14,5 Persen Dana Capex untuk Energi Bersih, Dirut: Cukup Agresif
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan perseroan mengalokasikan 14,5 persen dana capex (capital expenditure) untuk investasi bisnis energi hijau atau green business. 

Pada 2023, Pertamina diperkirakan menganggarkan dana capex atau belanja modal sebesar 9 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp139,950 triliun. Dengan demikian 14,5 persen dana capex untuk energi bersih nilainya mencapai Rp20,292 triliun. 

Menurut Nicke, jumlah dana capex tersebut sangat tinggi dibandingkan dengan nilai investasi energi hijau yang dilakukan perusahaan energi lainnya yang hanya berada di angka satu digit.

Dia mengatakan, strategi investasi Pertamina di green business juga sudah diatur dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Hal itu, menunjukkan komitmen Pertamina untuk pengembangan energi bersih.

"Ini cukup agresif kalau kita lihat dari perusahaan-perusahaan energi yang lain alokasi untuk sustainability bezet ini tidak terlalu besar angkanya, sekitar satu digit," ungkap Nicke saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Senin (2/10/2023). 

Menurut dia, Pertamina memang melakukan pengembangan di aspek Bioenergy, Geothermal, Hydrogen, EV Battery dan ESS, Gasification, NRE, Circular Carbon Economy, Green Refinery. 

Lalu, Electric Power: Geothermal, Solar Power. Kemudian, Mobility: Biofuel, EV Charging dan swapping. Diikuti, Coal to DME, Hydrogen, Natural Based Solutions, CCUS/CCS.

Gasification misalnya, Nicke mencatat Indonesia diberkahi sumber daya gas yang cukup besar karena itu harus dimanfaatkan dengan mengkonversi menjadi sumber energi baru dan terbarukan (EBT). 

"Gasification itu dasarnya dari kita meyakini bahwa gas ini menjadi bridging fuel dari fossil fuel menuju energi terbarukan, apalagi Indonesia diberkahi sumber daya gas yang cukup besar, dan tantangannya tentu infrastruktur karena dengan 17.000 pulau dengan jumlah penduduk yang sangat banyak kita diberikan tantangan di sisi distribusi," ujar Nicke. 

Untuk gasification, lanjut Nicke, di sisi upstream perlu ditingkatkan investasinya. Selain itu, Pertamina juga membamgun infrastruktur Liquefied Natural Gas (LNG) agar memperkuat infrastruktur midstream dan downstream.  

"Agar mudah untuk transport, baik infrastruktur di midstream dan downstream," tutur Nicke. 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut