Pertamina Dekati Adnoc untuk Bangun Kilang Cilacap
JAKARTA, iNews.id - PT Pertamina (Persero) menyatakan tak lagi bekerja sama dengan perusahaan perminyakan pelat merah asal Arab Saudi, Saudi Aramco. Rencananya perusahaan tersebut akan membangun proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap Jawa Tengah.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang menyebut, Saudi Aramco resmi menyatakan mundur per 21 April lalu. Hal tersebut lantaran kedua belah pihak tak lagi menemukan kesepakatan terkait nilai ekonomi dalam proyek tersebut.
"Mereka dengan sadar sepenuhnya tidak bisa bergabung untuk membangun kilang Cilacap ini. Saat ini kita sedang dalam proses mencari partner baru sambil persiapan untuk kelanjutan proyek," ujar Ignatius pada konferensi pers via online, Jumat (5/6/2020).
Saat ini, Pertamina tengah mencari mitra lain untuk melanjutkan kerja sama pembangunan kilang di Cilacap tersebut. Pada 20 Mei 2020, Pertamina telah mengirimkan surat penawaran pembangunan RDMP Cilacap kepada Abu Dhabi National Oil Company (Adnoc).
Ignatius menyebut, untuk melanjutkan pembangunan kilang Cilacap, pihaknya akan mempersiapkan skema bisnis hingga mempercepat proyek terkait biorefinery dalam rangka modifikasi kilang. Hal itu dilakukan sembari menunggu partner baru dalam proyek tersebut yang ditargetkan selesai pada 2022.
Megaproyek RDMP masih dinilai relevan untuk dilanjutkan sesuai target yang sudah direncanakan, salah satunya kilang Cilacap ini. Ignatius mengatakan, membangun kilang merupakan suatu keharusan, di mana hampir semua negara pada dasarnya memiliki suatu strategi membangun kilang dalam rangka menjaga ketahanan energi.
“Bahkan negara-negara yang enggak punya crude saja mereka pun membangun kilang dan menjadikannya prioritas. Ini bisnis yang menjanjikan, ada profit yang jelas. Membangun kilang tetap memberikan nilai tambah bagi perusahaan,” kata dia.
Editor: Ranto Rajagukguk