Pertamina Hulu Energi Ungkap Strategi RI Hadapi Trilema Energi, Apa Itu?
JAKARTA, iNews.id - PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku Subholding Upstream Pertamina mengungkap cara menghadapi trilema energi. Hal itu disampaikan dalam perhelatan International Association of Oil & Gas Producer (IOGP) Summit di Nusa Dua, Bali pada 16-19 Oktober 2023.
Direktur Pengembangan dan Produksi PHE, Awang Lazuardi mengatakan bahwa saat ini industri hulu migas dihadapkan pada trilema energi, yaitu menyeimbangkan antara ketahanan energi (energy security), keterjangkauan (affordability), serta keberlanjutan (sustainability).
Menurutnya, langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi itu adalah berkolaborasi. Dengan itu, industri akan bisa menyeimbangkan segala aspek.
"Strategi kolaboratif sangat penting dalam perjalanan menuju era transisi energi di Kawasan Asia Pasifik. Dengan semangat sinergi, kita bisa bersama menjawab tantangan trilema energi untuk membangun masa depan yang berkelanjutan," ucap dia, Minggu (22/10/2023).
Senada dengan itu, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM, Noor Arifin Muhammad menegaskan bahwa energi fosil mempunyai peran signifikan dalam memasok kebutuhan energi nasional saat ini.
Namun di sisi lain, pihaknya harus mengurangi emisi. Maka dari itu, saat ini tengah diatur carbon capture utilization storage/carbon capture storage untuk meningkatkan investasi.
"Selain itu, Pemerintah juga menetapkan target produksi nasional 1 Juta barel minyak perhari (BOPD) dan 12 milyar standar kaki kubik gas perhari (BSCFD) pada tahun 2030. Kami juga memiliki tugas untuk mengurangi emisi dari energi fosil, maka saat ini kami juga sedang mengatur regulasi mengenai carbon capture utilization storage/carbon capture storage (CCUS/CCS) untuk meningkatkan daya tarik investasi. Kami percaya dengan kerja keras, kerja sama, komunikasi, dan keterbukaan antar pemangku kepentingan dapat mendukung tercapainya ketahanan serta keberlanjutan energi," tuturnya.
IOGP merupakan organisasi kelas dunia yang mempunyai fokus utama dalam industri hulu migas dan berperan untuk menaikkan standar praktik industri migas di berbagai aspek, seperti keselamatan kerja, kesehatan, teknis, sampai transisi energi. Minyak dan gas akan tetap berkontribusi besar dalam ekonomi global diperkirakan hingga 2050 bahkan di tengah era transisi energi ke energi yang rendah emisi.
PHE berkolaborasi dengan IOGP sukses menyelenggarakan rangkaian IOGP Summit 2023 yang merupakan kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan dengan menghadirkan beberapa IOGP Technical Committee yang melakukan rapat rutin, seperti Safety Committee, Environment Committee, Geomatics Committee dan Decommissiong Committee.
Editor: Puti Aini Yasmin