Pertamina Resmi Gantikan Shell di Blok Masela, Apa Saja Keuntungannya?
JAKARTA, iNews.id - PT Pertamina (Persero) bersama Petronas resmi menggantikan Shell sebagai pengelola Blok Masela. Hal ini dinilai merupakan langkah srategis dan akan membawa banyak keuntungan bagi Pertamina.
Pengamat BUMN, Toto Pranoto, menilai masuknya Pertamina ke Blok Masela merupakan aksi korporasi yang tepat untuk mempercepat pengembangan proyek gas Lapangan Abadi Blok yang terletak di Kepulauan Tanimbar, Maluku. Apalagi tren lifting migas dalam 4-5 tahun ini terus mengalami penurunan.
Dengan masuknya Pertamina di Blok Masela, lanjutnya, Indonesia dapat segera menambah cadangan migas yang memang sudah terbukti, sehingga kebutuhan gas nasional bisa lebih terjamin.
"Saya kira dengan penguasaan Blok Masela saat ini dan upaya-upaya menetapkan langkah-langkah untuk segera masuk ke onstream yang akan segera dijalankan misal dalam beberapa tahun ke depan ini akan sangat membantu ketersediaan gas di Indonesia. Jadi saya kira ini langkah strategis buat Indonesia dan juga Pertamina memegang peran penting disini," ujar Toto, dalam acara Market Review hari ini, Rabu (26/7/2023).
Menurut Toto, kemitraan Pertamina dengan Petronas dan Inpex yang telah memiliki pengalaman dalam pengelolaan gas lepas pantai, akan sangat membantu Pertamina dalam pengelolaan Blok Masela.
"Jadi saya kira dengan strategic partnership diantara pelaku bisnis yang memiliki pengalaman eksposur cukup besar di Internasionl baik Inpex maupun Petronas saya kira juga akan bisa memperkuat bagaimana Pertamina bisa berkiprah optimal di Blok Masela ini," ujar Toto.
Selain itu, lanjutnya, dengan bermitra bersama Inpex dan Petronas akan membantu Pertamina dalam rangka penguasaan teknologi Holding BUMN Minyak dan Gas (Migas) itu agar lebih baik.
"Saya kira dengan bermitra dengan Petronas dan Inpex yang sudah ada pengalaman sejenis disektor ini akan membantu Pertamina untuk segera bisa mempercepat proses transfer of knowledge dari sisi bagaimana melakukan proses untuk masela yang sifattnya offshore gini yang kemudian akan dikelola juga dikombinasikan dengan onshore nya," ungkap Toto .
Selaim itu, lanjutnya, akan sangat membantu Pertamina dari sisi keuangan karena investasi yang harus dikembangkan dalam rangka untuk pembangunan Blok Masela ini kan lumayan besar hampir mendekati 19,5 billion dolar AS sampai dengan proses nanti akhir dan dijangka waktu pendek harus menyediakan modal kerja cukup besar sampai dengan 5 tahun kedepan.
"Misalnya akan dibutuhkan 6 miliar dolar AS ke depan, apalagi Blok Masela nanti akan dikembangkan dengan teknologi yang adopsi misalnya carbon storage, sehingga ini juga akan memerlukan biaya investasi tambahan lainnya yang saya kira dengan sharing bersama mitra-mitra ini diharapkan tidak terlalu memberatkan keuangan dari sisi keuangan Pertamina," tutur Toto.
Sebagai informasi, Pertamina resmi mengambil alih Blok Masela dari Shell, setelah menandatangani perjanjian jual beli kepemilikan Blok Masela dilakukan langsung oleh Direktur Utama PHE Wiko Migantoro, Naib Presiden Eksekutif & Ketua Pegawai Eksekutif Huluan PETRONAS, Datuk Adif Zulkifli, dan Director Finance for Acquisition Divestment and NBD Asia Pacific Shell Kuo Tong Soo.
Nantinya, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi atau PHE akan mengelola 20 persen dari kepemilikan tersebut, sementara sisanya 15 persen akan dikelola oleh Petronas Masela.
Editor: Jeanny Aipassa