Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menkop Ferry Buka Muswil Dekopinwil Kalteng: Perkuat Tata Kelola hingga Pengawasan Kopdes Merah Putih
Advertisement . Scroll to see content

Perusahaan China dan Singapura Investasi Rp1,5 Triliun untuk Koperasi Indonesia

Jumat, 14 Juli 2023 - 20:52:00 WIB
Perusahaan China dan Singapura Investasi Rp1,5 Triliun untuk Koperasi Indonesia
Perusahaan Sinolib Holding Group asal China dan Caesiumlab dari Singapura, mengucurkan investasi senilai Rp1,5 triliun untuk pengembangan sektor pangan dan energi melalui koperasi di Indonesia. (Foto: MPI/Ikhsan Permana SP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Perusahaan Sinolib Holding Group asal China dan Caesiumlab dari Singapura, mengucurkan investasi 100 juta dolar AS atau Rp 1,5 triliun kepada koperasi Indonesia untuk pengembangan sektor pangan dan energi. 

Komitmen investasi tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepakatan kerja sama antara Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas), dengan kedua perusahaan tersebut untuk pengembangan perkebunan terpadu di Indonesia.

"Investasi akan berfokus pada komoditas tebu, sorgum, singkong, dan lainnya di bagian hulu hingga hilir produksi. Sedangkan untuk di sektor energi akan diproduksi energi terbarukan yakni bio etanol dan bio metanol," kata Ketua Umum Inkoppas, Yudianto Tri, dalam jumpa pers, di Jakarta, Jumat (14/7/2023).

Yudianto mengatakan, Inkoppas berperan menyalurkan investasi perusahaan Singapura dan China tersebut ke koperasi pertanian di setiap daerah. Total investasi sebesar Rp1,5 triliun yang dikucurkan masih bisa bertambah bergantung kepada luas ketersediaan lahan.

Dia menjelaskan, para petani yang tergabung dalam koperasi, nantinya, akan menanam komoditas dan menjual hasil produksinya untuk ketahanan pangan ataupun bahan bakar terbarukan seperti bio etanol.

”Saat ini, sudah ada beberapa koperasi yang bergabung, misalnya, di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Komitmen kami menjaring minimal 50.000 hektare lahan. Kalau lebih, maka semakin baik,” ungkap Yudianto. 

Secara spesifik, lanjutnya, koperasi di Pulau Lombok menyediakan 50.000-80.000 hektare lahan yang mempekerjakan 200.000 petani. Lahan-lahan tersebut kini tengah memasuki proses pendataan dan pemetaan potensi komoditas yang perlu ditanam oleh petani.

”Kami juga akan membuat kesepakatan dengan para petani mengenai jenis komoditas yang harus ditanam dan target penjualan hasil produksi. Rencananya, akhir tahun 2023 sudah bisa dilakukan penanaman,” ujar Yudianto.

Dia mengungkapkan, untuk produksi bio etanol dan bio metanol, akan disiapkan pembangunan pabriknya. Pembangunan pabrik bio etanol dan bio metanol terintegrasi dengan peternakan untuk memanfaatkan limbah kebun dan produksi sebaga pakan ternak. 

Pabrik terintegrasi ini siap diimplementasikan pada lahan seluas minimum 50.000 hektare untuk efektifitas dan efisiensi integrasi. Pabrik ini bisa dibangun di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.

“Komitmen bantuan finansial dan teknologi sudah kita dapatkan dari investor China dan Singapura. Ini yang terpenting (komitmen) dan kita akan bersinergi dengan stake holder terkait dan pemerintah (pusat dan daerah),” tutur Yudianto.

Adapun tujuan dari kerja sama ini ialah untuk mengelola lahan perkebunan secara optimal dan memberikan hasil ekonomi secara maksimal. Khususnya kepada seluruh pemangku kepentingan, baik kepada koperasi, anggota koperasi, petani, UKM dan yang lainnya.

“Ini murni kerjasama bisnis to bisnis, kami butuh dukungan pemerintah saja agar program ini berjalan. Pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya,” kata Yudianto.

Dalam pelaksanaannya, Sinolib akan menentukan komoditas yang ditanam sesuai hasil analisis produktivitas tertinggi. Sementara itu, CaesiumLab berperan dalam perancangan rantai pasok hasil produksi pertanian.

Presiden Direktur Sinolib, Miao Xin, menyampaikan pihaknya menyediakan dukungan pendanaan kerja sama, teknologi terkini, dan pemasaran terintegrasi bagi hasil produksi pertanian. 

“Kami melihat masih banyak lahan-lahan yang terbengkalai, belum dioptimalkan menjadi sesuatu yang produktif. Untuk itu kami menyambut baik kerja sama ini, dan berharap bisa segera direalisasikan,” ujar Miao Xin.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut