Perusahaan Jepang Bakal Kelola TPPAS Legok Nangka, Ubah Sampah Jadi Energi
BANDUNG, iNews.id - Pemprov Jabar telah menyetujui Perusahaan multinasional asal Jepang Sumitomo Hitachi Zosen menjadi pengelola Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka Nagreg, Kabupaten Bandung. Nantinya, sampah di sana akan ubah menjadi penghasil energi (waste to energy).
Kesepakatan tersebut dilakukan oleh Pemprov Jabar dengan Sumitomo Hitachi Zosen pada West Java Investment Summit (WJIS) di Mason Pine Hotel, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (9/8/2023).
"Setelah proses panjang selama 6 bulan, kami akhirnya mengumumkan sumitomo sebagai pemenang tender pengelolaan TPPAS Legok Nangka," ucap Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil berharap masalah sampah regional di Bandung Raya nantinya akan teratasi. Bahkan, diharapkan bisa naik kelas karena dikelola dengan teknologi tercanggih.
Namun, Emil belum bisa memastikan kapan kerja sama tersebut akan berlangsung. Hanya saja, ia berharap pengelolaan Legok Nangka bisa secepatnya dilakukan.
Sementara itu, TPA Sarimukti menurutnya masih akan tetap beroperasi namun tidak dengan konsep open dumping. Sarimukti akan menjadi bagian dari Legok Nangka.
Konsorsium Sumitomo Hitachi sendiri berasal dari Japan International Cooperation Agency (JICA) atau Badan Kerja Sama Internasional milik pemerintah Jepang. Sumitomo Hitachi Zosen telah menjadi pemenang lelang sejak 12 Juli 2023.
Dengan teknologi modern, pengelolaan TPPAS Legok Nangka nantinya akan merubah sampah menjadi energi listrik dengan kapasitas 18 megaWatt. Teknologi ini diklaim menjadi yang pertama di Indonesia.
TPPAS Legok Nangka digunakan untuk menampung dan memproses sampah dari 6 wilayah yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kota Cimahi, Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung Barat dengan kapasitas sekitar 2.131 ton per harinya.
TPPAS Legok Nangka telah masuk dalam Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.
Sehingga harga jual tenaga listrik yang dihasilkan dari TPPAS Regional Legok Nangka dapat mencapai 13,25 cent dolar AS/kWh. Jauh di atas biaya pokok produksi listrik dari energi baru terbarukan yaitu 6,8 cent dolar AS/kWh.
Editor: Puti Aini Yasmin